Bumi Pernah Dikuasai Cacing Predator Raksasa
Hide Ads

Bumi Pernah Dikuasai Cacing Predator Raksasa

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 09 Jan 2024 09:45 WIB
Cacing raksasa
Bumi Pernah Dikuasai Cacing Predator Raksasa. Foto: Robert Nicholls/BobNichollsArt
Jakarta - Sebelum kehidupan di planet kita meledak dalam keanekaragamannya, Bumi pernah menjadi dunia yang dikuasai cacing raksasa, makhluk-makhluk berbentuk tabung yang menggeliat.

Salah satu penguasa paling awal dari kerajaan hewan purba ini, seekor cacing karnivora raksasa, baru-baru ini ditemukan dalam bentuk fosil.

Lebih dari 518 juta tahun yang lalu, makhluk dengan panjang sekitar 30cm ini merupakan salah satu hewan perenang terbesar yang pernah ada. Rahangnya yang relatif besar, antenanya yang panjang, dan siripnya yang beriak menjadikannya musuh yang tangguh.

Sebuah tim ilmuwan internasional, yang dipimpin oleh para ahli di Korea Polar Research Institute (KPRI), telah secara resmi memberi nama spesies baru tersebut Timorebestia koprii. Kata pertamanya 'binatang teror' dalam bahasa Latin.

"Timorebestia adalah raksasa pada masanya dan berada di puncak rantai makanan," kata ilmuwan Bumi Jakob Vinther dari Bristol University, dikutip dari Science Alert.

"Hal ini membuatnya sama pentingnya dengan beberapa karnivora utama di lautan modern, seperti hiu dan anjing laut pada periode Kambrium," sambungnya.

Penemuan spesies ini didasarkan pada 13 fosil yang ditemukan di Greenland Utara. Dalam sistem pencernaan beberapa fosil, peneliti menemukan bukti adanya makanan. Secara khusus, artropoda bivalvia, disebut Isoxys.

Saat ini, kerabat Timorbestia yang masih hidup dikenal sebagai cacing panah, dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan banyak hewan lain yang berenang di lautan. Namun demikian, cacing ini masih menjadi predator penting dalam jaring makanan modern, dengan memangsa mangsa dasar seperti zooplankton.

Fosil nenek moyang cacing panah dapat ditelusuri hingga 538 juta tahun yang lalu. Fosil tersebut beberapa juta tahun lebih tua dari fosil artropoda purba yang diketahui, seperti serangga, laba-laba, atau krustasea.

Cacing raksasaFoto: Robert Nicholls/BobNichollsArt

"Cacing panah, dan Timorebestia yang lebih primitif, merupakan predator yang berenang," jelas Vinther.

"Oleh karena itu, kami dapat menduga bahwa kemungkinan besar mereka adalah predator yang mendominasi lautan sebelum artropoda berkembang biak. Mungkin mereka memiliki dinasti sekitar 10-15 juta tahun sebelum mereka digantikan oleh kelompok lain yang lebih sukses," jelasnya.

Ini bukan satu-satunya predator pada saat itu yang tersingkir dari tahta ekologis mereka. Diversifikasi kehidupan secara evolusioner yang pesat selama periode Ledakan Kambrium mengubah jaring makanan secara dramatis.

Beberapa ilmuwan menduga bahwa zaman 'dunia cacing' menjadi titik balik yang kritis ini. Dalam artikel tahun 2016, para ahli berpendapat bahwa terobosan evolusioner yang dicapai oleh cacing air purba, termasuk strategi, perilaku, dan fisiologi baru, meningkatkan keanekaragaman ekosistem laut dan pada akhirnya menandai berakhirnya zaman Prakambrium.

Timorebestia, misalnya, mungkin merupakan langkah evolusi penting dalam perkembangan rahang internal di kalangan predator. Cacing panah purba, meskipun berkerabat dekat dengan Timorebestia, menangkap mangsanya bukan dengan mulutnya tetapi dengan bulu luarnya.

"Selama serangkaian ekspedisi ke Sirius Passet yang sangat terpencil di wilayah terjauh Greenland Utara, kami telah mengumpulkan beragam organisme baru yang menarik," kata pemimpin ekspedisi lapangan Tae Yoon Park dari KPRI.

"Kami memiliki lebih banyak temuan menarik untuk dibagikan di tahun-tahun mendatang yang akan membantu menunjukkan bagaimana ekosistem hewan paling awal terlihat dan berevolusi," ujarnya.


(rns/afr)