Spesies Baru Katak Kecil Bertaring Ditemukan di Sulawesi

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 24 Des 2023 05:45 WIB
Spesies Baru Katak Kecil Bertaring Ditemukan di Sulawesi. Foto: Sean Reilly
Jakarta -

Hewan katak terkenal karena banyak hal, mulai dari suaranya yang serak, hingga kebiasaannya melompat. Namun baru kali ini ditemukan katak kecil yang memiliki taring. Kebanyakan spesies katak bahkan hampir tidak memilikinya.

Nyatanya, ada sekitar 70 spesies katak yang memiliki taring. Hewan ini berkeliling di Asia Tenggara, mereka menggunakan gigi mereka yang unik tersebut untuk melawan katak lain dan bahkan untuk membantu rahang mereka mencengkram mangsa kepiting dan kelabang raksasa.

Kini, para ilmuwan telah menemukan satu lagi spesies katak bertaring, dan mungkin ini adalah spesies katak terkecil di dunia.

"Spesies baru ini berukuran kecil dibandingkan dengan katak bertaring lainnya di pulau tempat ia ditemukan, berukuran sekitar seperempat," kata Jeff Frederick, peneliti pascadoktoral di Field Museum di Chicago dan penulis utama studi tersebut, dikutip dari IFL Science.

"Banyak katak dalam genus ini berukuran raksasa, beratnya mencapai dua pon. Pada skala besar, spesies baru ini memiliki berat yang hampir sama dengan uang koin," ujarnya.

Spesies baru ini juga berukuran panjang tubuh sekitar 3 cm, menjadikannya ukuran tubuh katak dewasa terkecil dari semua spesies katak bertaring di pulau tempat ia ditemukan.

Katak-katak tersebut ditemukan di tiga tempat di pulau Sulawesi di Indonesia, dan telur-telurnyalah yang menyebarkan katak-katak tersebut.

Spesies ini bertelur di sisi daun dan bongkahan lumut, sehingga diberi nama Limnonectes phyllofolia. Adapun phyllofolia yang berasal dari bahasa Yunani, artinya adalah daun dan sarang. Setelah beberapa saat, tim mulai melihat katak-katak kecil di samping telur-telur tersebut.

"Biasanya saat mencari katak, kami memindai pinggiran sungai atau mengarungi sungai untuk menemukannya langsung di dalam air," jelas Frederick.

"Setelah berulang kali memantau sarangnya, tim mulai menemukan katak yang sedang duduk di dedaunan sambil memeluk sarang kecil mereka," tambahnya.

Setelah diperiksa lebih dekat, tim menemukan bahwa semua katak yang menjaga telur, yang diletakkan 1-2 meter di atas sungai kecil, curam, dan aliran air, semuanya berjenis kelamin jantan.

"Perilaku jantan menjaga telur tidak sepenuhnya diketahui pada semua katak, tapi hal ini agak jarang terjadi," kata Frederick.

Dalam makalahnya, peneliti mengungkapkan keyakinannya bahwa katak tersebut merupakan spesies baru karena beberapa karakteristik utama, termasuk perilaku menjaga telur dan ukuran tubuh yang kecil.

Tim juga berpendapat bahwa selain spesies yang baru dideskripsikan ini, kemungkinan masih banyak lagi spesies katak yang ada di pulau Sulawesi yang belum diberi nama resmi untuk data sains.

Mereka mengusulkan perlunya lebih banyak penelitian lapangan untuk mengidentifikasi seluruh spesies ini dan membantu melestarikan habitat tempat mereka tinggal.

"Temuan kami juga menggarisbawahi pentingnya melestarikan habitat tropis yang sangat istimewa ini. Sebagian besar hewan yang hidup di tempat-tempat seperti Sulawesi cukup unik, dan perusakan habitat merupakan isu konservasi yang terus menghantui untuk melestarikan keanekaragaman spesies yang kita temukan di sana. Mempelajari hewan seperti katak yang tidak ditemukan di tempat lain di Bumi, membantu kita melindungi ekosistem yang berharga ini," tutup Frederick.



Simak Video "Video: BRIN Temukan Spesies Tumbuhan Baru Homalomena chikmawatiae dari Riau"

(rns/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork