Ini Balasan Israel Terhadap Serangan Ganda Houthi-Hizbullah
Hide Ads

Ini Balasan Israel Terhadap Serangan Ganda Houthi-Hizbullah

Khalis - detikInet
Minggu, 12 Nov 2023 17:48 WIB
Israeli Blackhawk helicopter perform with flag during an air show as part of a graduation ceremony of Israeli pilots at the Hatzerim air force base in the southern Negev desert, near the city of Beersheva,on December 22, 2021. (Photo by Menahem KAHANA / AFP)
Foto: AFP/MENAHEM KAHANA
Jakarta -

Israel mendapatkan serangan ganda dari Houthi dan Hizbullah. Mereka pun mengerahkan dua sistem senjata terkuatnya, Arrow dan Iron Sting.

Israel dengan Houthi

Serangan terhadap Houthi dilakukan Israel setelah pemberontak asal Yaman itu meluncurkan rentetan rudal balistik di wilayahnya.

Untuk mencegat serangan Houthi, Israel menggunakan Arrow 3 untuk meledakkan rudal balistik tersebut di angkasa. Tepatnya, rudal itu dijatuhkan di dekat Laut Merah oleh jet tempur Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah rudal terdeteksi diluncurkan ke wilayah Negara Israel dan berhasil dicegat di wilayah Laut Merah, oleh pejuang pertahanan udara yang menggunakan sistem pertahanan jarak jauh Arrow," ujar salah seorang pasukan Israel seperti dilansir detikINET dari The Sun, Minggu (12/11/2023).

Sementara itu, pihak Houthi mengakui bahwa mereka memang telah menembakkan rentetan rudal balistik ke beberapa wilayah Israel, seperti pangkalan-pangkalan militer dan kota pesisir Eilat yang membentang di sepanjang Laut Merah.

ADVERTISEMENT

Israel dengan Hizbullah

IDF mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap pangkalan militer Hizbullah di Lebanon menggunakan jet tempur dan sistem Iron Sting.

Penggunaan sistem senjata yang berupa laser dan mortir dengan GPS itu digunakan sebagai aksi pembalasan atas serangan Hizbullah di wilayah Israel.

Israel mengklaim telah menggunakan senjata tangguh tersebut bersamaan dengan tembakan artileri untuk meledakkan kompleks dan peralatan Hizbullah.

Di halaman Twitter/X IDF terdapat rekaman yang menunjukkan ledakan besar, yang mungkin merupakan salah satu sasaran di Lebanon.


*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rns/rns)