Tiga obyek misterius di antariksa atau UFO ditembak oleh militer Amerika Serikat, selain sebuah balon mata-mata asal China. Sejauh ini, militer masih berusaha mencari sisa-sisa UFO itu. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga angkat bicara.
Joe Biden menyatakan tidak ada bukti UFO itu terkait program mata-mata dari negara lain. "Kami belum benar-benar tahu apa 3 obyek itu. Tapi saat ini tidak ada yang mengindikasikan terkait dengan program mata-mata China atau merupakan perangkat pengintaian dari negara lain," katanya.
"Penilaian saat ini dari komunitas intelijen adalah tiga obyek tersebut kemungkinan besar balon yang berhubungan dengan perusahaan swasta, rekreasi atau institusi riset yang mempelajari cuaca atau menjalankan riset ilmiah," tambahnya seperti dikutip detikINET dari CBS News, Jumat (17/2/2023).
Dengan penembakan sekaligus 3 UFO itu ditambah balon mata-mata China, apakah memang semakin banyak benda sejenis berkeliaran di langit Amerika? ternyata tidak demikian.
"Kami tak punya bukti bahwa ada peningkatan yang mendadak obyek di langit. Kami sekarang melihat lebih banyak karena peningkatan di (sistem) radar," papar Joe Biden.
"Jangan salah, jika ada obyek apapun menghadirkan ancaman terhadap keselamatan dan keamanan rakyat Amerika, maka saya akan menjatuhkannya," pungkasnya.
Obyek tak dikenal yang ditembak jatuh oleh jet tempur AS di atas Kanada utara pada hari Sabtu adalah balon logam kecil dengan muatan di bawahnya. Obyek yang ditembak jatuh di atas Alaska seukuran mobil kecil. Sedangkan objek yang ditembak di atas Danau Huron digambarkan sebagai struktur segi delapan dengan tali yang melekat.
"Objek-objek ini tidak mirip dan jauh lebih kecil dari balon China, dan kami tidak akan mengkarakterisasinya secara definitif sampai kami dapat menemukan puing-puingnya, yang sedang kami lakukan," kata juru bicara dewan keamanan nasional kepada CNN.