5 Kasus Pembunuhan Horor yang Dipecahkan Teknologi DNA
Hide Ads

5 Kasus Pembunuhan Horor yang Dipecahkan Teknologi DNA

Fino Yurio Kristo, Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 11 Jan 2023 17:45 WIB
Ilustrasi DNA
Pembunuhan dipecahkan teknologi DNA. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Banyak kasus pembunuhan tidak dapat dipecahkan meski polisi berusaha keras, khususnya di masa silam di mana teknologi masih terbatas atau belum canggih. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi DNA, sebagian kasus itu akhirnya bisa diselesaikan.

DNA ada di setiap sel tunggal tubuh manusia dan bisa dilacak dalam berbagai cara, termasuk melalui air liur, darah dan keringat. Setiap orang mewarisi 50% DNA dari ibu biologis dan 50% ayah biologis. Berikut beberapa kasus lama di Amerika Serikat, yang akhirnya terpecahkan setelah teknologi DNA ditemukan, dikutip detikINET dari berbagai sumber:

Pembunuhan Deana Bowdoin di 1978

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tahun 1978, jasad Deana Bowdoin ditemukan oleh pacarnya di kasur. Lehernya dibelit dengan ikat pinggang. Penyelidik menemukan DNA di pakaian dalamnya, namun tidak dapat menghubungkannya dengan siapa pun.

Berkat evolusi DNA dan ilmu forensik, para penyelidik dapat menyelesaikan kasus ini lebih dari 20 tahun kemudian. DNA dari TKP itu ternyata milik Wayne Dixon, seorang pria yang sudah berada di penjara. Kasus ini dikenal sebagai salah satu kejahatan lama pertama yang dipecahkan oleh teknologi DNA.

ADVERTISEMENT

Pembunuhan Patricia Beard di 1981

Patricia Beard, seorang wanita muda yang kelainan mental, diperkosa dan dicekik di apartemennya pada tahun 1981. Dia ditemukan di tempat tidurnya.

Kasus terkenal ini tak terpecahkan hingga Juli 2013, ketika bukti DNA dari TKP dimasukkan ke database dan cocok dengan DNA pria bernama Hector Bencomo-Hinojos. Dia menyangkal kenal korban, tetapi bukti DNA dengan jelas menunjukkan dia melakukan pelecehan padanya sebelum kematiannya.

Pembunuhan Cyrus Jefferson di 1986

Mayat Cyrus Jefferson ditemukan di sebuah lapangan pada tahun 1986. Seorang tersangka bernama Stacy Littleton ditangkap setelah petunjuk beberapa saksi. Namun, tidak ada cukup bukti yang memberatkan Littleton, dan kasusnya terbengkalai.

Penyelidik memutuskan untuk meninjau kasus tersebut pada tahun 2017, dan sebuah sarung tangan hitam terlihat di foto-foto TKP. Sarung tangan itu diuji untuk bukti DNA dan cocok dengan DNA tersangka aslinya itu, Stacy.

Halaman selanjutnya, pembunuhan 3 prostitusi>>>

Pembunuhan 3 prostitusi di 1990

Pada tahun 1990, tiga wanita prostitusi dibunuh dengan pistol di Spokane, Washington. Penyelidik polisi menyimpulkan bahwa ketiga pembunuhan itu terkait, tetapi mereka tidak dapat menyelesaikan kasusnya pada saat itu.

Pada tahun 2005, bukti DNA dari kasus tersebut dimasukkan ke dalam database, dan mengarah pada penangkapan Donna Perry pada tahun 2013. Perry dulu bernama Douglas Perry, tetapi ia mengubah jenis kelamin pada tahun 1990.

Pembunuhan Angela Kleinsorge di 1992

Pada tahun 1992, seorang wanita bernama Angela Kleinsorge diperkosa dan dibunuh di rumahnya. Dia berusia 84 tahun. Meski sudah ada tes DNA, kasusnya lalu diabaikan karena kurangnya bukti.

Namun tahun 2012, seorang pensiunan detektif memutuskan dia takkan menyerah pada kasus itu. Kali ini, ada kecocokan DNA parsial yang mengarah pada seorang terpidana yang ternyata adalah saudara pembunuhnya, Jeffrey Falls, yang meninggal dalam kecelakaan sepeda motor tahun 2006.

Halaman 2 dari 2
(fyk/fyk)