Panjang Hari Bumi Meningkat Misterius, Ilmuwan Bingung
Hide Ads

Panjang Hari Bumi Meningkat Misterius, Ilmuwan Bingung

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 05 Okt 2022 08:45 WIB
Rotasi Bumi
Foto: Interesting Engineering
Jakarta -

Hasil perhitungan jam atom, dikombinasikan dengan pengukuran astronomi yang tepat, mengungkapkan bahwa lamanya hari tiba-tiba bertambah panjang. Sejauh ini para ilmuwan belum tahu alasannya.

Hal ini memiliki dampak penting tidak hanya pada ketepatan waktu kita, tetapi juga pada hal-hal seperti GPS dan teknologi lain yang mengatur kehidupan modern kita.

Selama beberapa dekade terakhir, rotasi Bumi di sekitar porosnya (yang menentukan lama hari) semakin cepat. Tren ini telah membuat hari-hari di Bumi lebih pendek sebenarnya. Pada Juni 2022, ilmuwan mencatat rekor hari terpendek selama setengah abad terakhir atau lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun terlepas dari rekor ini, sejak tahun 2020, percepatan yang stabil itu anehnya telah beralih menjadi perlambatan hari menjadi semakin lama lagi durasinya. Alasannya sejauh ini masih menjadi misteri.

Dikutip dari Gadgets360, waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu putaran sebenarnya tidak tepat 24 jam, melainkan sangat bervariasi. Perubahan ini terjadi selama jutaan tahun, bahkan gempa Bumi dan badai pun dapat berperan.

ADVERTISEMENT

Planet selalu berubah

Selama jutaan tahun, rotasi Bumi telah melambat karena efek gesekan yang terkait dengan pasang surut yang didorong oleh Bulan. Proses itu menambahkan sekitar 2,3 milidetik panjang per hari setiap abad. Beberapa miliar tahun yang lalu, hari di Bumi hanya berlangsung sekitar 19 jam.

Namun selama 20 ribu tahun terakhir, proses lain bekerja dalam arah yang berlawanan dan mempercepat rotasi Bumi. Ketika zaman es terakhir berakhir, lapisan es kutub yang mencair mengurangi tekanan permukaan, dan mantel Bumi mulai bergerak dengan mantap menuju kutub.

Kecepatan putaran planet kita meningkat ketika massa mantel ini bergerak lebih dekat ke poros Bumi, dan proses ini memendek setiap hari sekitar 0,6 milidetik setiap abad.

Selama beberapa dekade dan lebih lama, hubungan antara interior dan permukaan Bumi juga ikut bermain. Gempa Bumi besar dapat mengubah panjang hari, meskipun biasanya dalam jumlah kecil.

Misalnya, Gempa Besar Tōhoku tahun 2011 di Jepang dengan kekuatan 8,9 magnitudo, diyakini telah mempercepat rotasi Bumi 1,8 mikrodetik.

Terlepas dari perubahan skala besar ini, selama periode yang lebih pendek, cuaca dan iklim juga memiliki dampak penting pada rotasi Bumi, menyebabkan variasi di kedua arah.

Selanjutnya Mengapa Bumi tiba-tiba melambat?

Lihat juga Video: Deretan Peristiwa Masa Lalu yang Bikin Bumi Hampir Kiamat

[Gambas:Video 20detik]



Mengapa Bumi tiba-tiba melambat?

Sejak tahun 1960-an, ketika operator teleskop radio di sekitar planet mulai merancang teknik untuk mengamati objek kosmik seperti quasar secara bersamaan, kita memiliki perkiraan yang sangat tepat tentang tingkat rotasi Bumi.

Teori baru menawarkan wawasan yang lebih baik, dan jam atom telah mengungkapkan lama hari yang tampaknya memendek selama beberapa tahun terakhir.

Tapi ada pengungkapan yang mengejutkan begitu kita menghilangkan fluktuasi kecepatan rotasi yang kita tahu terjadi karena pasang surut dan efek musiman.

Meskipun Bumi mencapai hari terpendeknya pada 29 Juni 2022, lintasan jangka panjang tampaknya telah bergeser dari pemendekan ke pemanjangan sejak 2020. Perubahan ini belum pernah terjadi sebelumnya selama 50 tahun terakhir.

Alasan perubahan ini tidak jelas. Bisa jadi karena perubahan sistem cuaca, dengan peristiwa La Niña berturut-turut, meskipun ini telah terjadi sebelumnya.

Hal itu bisa meningkatkan pencairan lapisan es, meskipun itu tidak terlalu menyimpang dari tingkat pencairan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir.

Mungkinkah itu terkait dengan ledakan gunung berapi besar di Tonga? Pasalnya ledakn ini menyuntikkan air dalam jumlah besar ke atmosfer. Namun ilmuwan mengatakan hal itu sepertinya tidak mungkin, mengingat ledakan itu terjadi pada Januari 2022.

Para ilmuwan berspekulasi, perubahan misterius dalam kecepatan rotasi planet ini terkait dengan fenomena yang disebut "goyangan Chandler", yaitu penyimpangan kecil pada sumbu rotasi Bumi dengan periode sekitar 430 hari. Pengamatan dari teleskop radio juga menunjukkan bahwa goyangan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Keduanya mungkin saja ada hubungannya.

Satu kemungkinan terakhir, yang menurut para ilmuwan masuk akal adalah bahwa tidak ada hal spesifik yang berubah di dalam atau di sekitar Bumi. Bisa saja efek pasang surut jangka panjang bekerja secara paralel dengan proses periodik lainnya untuk menghasilkan perubahan sementara dalam tingkat rotasi Bumi.

[Gambas:Youtube]