Kalender Astronomi Oktober: Ada Gerhana Matahari Terakhir di 2022
Hide Ads

Kalender Astronomi Oktober: Ada Gerhana Matahari Terakhir di 2022

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 03 Okt 2022 16:46 WIB
Pemandangan gugusan Bima Sakti atau Milky Way saat malam Hari Raya Nyepi tahun Saka 1943 terlihat dari kawasan Ungasan, Badung, Bali, Senin (15/3/2021). Gugusan Bima Sakti terlihat lebih jelas di langit Bali yang gelap gulita tanpa penerangan saat umat Hindu menjalani catur brata penyepian pada Hari Raya Nyepi. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Ilustrasi langit malam. Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Jakarta -

Kita semakin mendekati pengujung tahun dengan memasuki bulan Oktober. Berbagai fenomena langit bersiap muncul menghibur para pencinta astronomi.

Berikut ini fenomena langit Oktober 2022 berdasarkan kalender astronomi yang dikutip dari Sea Sky, Senin (3/10/2022). Catat tanggal-tanggalnya:

7 Oktober - Hujan Meteor Draconids

Draconids adalah hujan meteor kecil yang hanya menghasilkan sekitar 10 meteor per jam. Hujan meteor ini dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh komet 21P Giacbini-Zinner, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1900.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Draconids adalah hujan meteor yang tidak biasa karena pemandangan terbaik adalah di sore hari, bukan pagi hari seperti kebanyakan hujan lainnya. Hujan berlangsung setiap tahun dari tanggal 6-10 Oktober dan puncaknya tahun ini pada malam tanggal 7.

Bulan seperempat pertama akan menghalangi semua meteor kecuali meteor paling terang tahun ini. Jika bersabar, kalian mungkin masih bisa menangkap beberapa gambar yang bagus. Pemandangan terbaik adalah pada sore hari dari lokasi gelap yang jauh dari gemerlap lampu kota. Meteor akan memancar dari konstelasi Draco, tetapi bisa muncul di mana saja di langit.

ADVERTISEMENT

8 Oktober - Merkurius di Elongasi Barat Terbesar

Planet Merkurius mencapai elongasi barat terbesar 18 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena akan berada di titik tertinggi di atas cakrawala di langit pagi. Caranya, cari saja planet rendah di langit timur sebelum Matahari terbit.

9 Oktober - Bulan Purnama

Bulan akan terletak di sisi berlawanan dari Bumi karena Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Pemburu karena pada musim ini, daun-daun berguguran dan hewan buruan sedang gemuk-gemuknya dan siap berburu. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Perjalanan dan Bulan Darah.

21 Oktober 22 - Hujan Meteor Orionids

Orionids adalah hujan meteor rata-rata yang menghasilkan hingga 20 meteor per jam pada puncaknya. Hujan meteor ini dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh komet Halley, yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno.

Hujan turun setiap tahun dari 2 Oktober hingga 7 November. Puncaknya tahun ini akan terjadin pada malam 21 Oktober dan pagi hari tanggal 22 Oktober. Bulan sabit yang tipis akan meninggalkan sebagian besar langit yang gelap untuk pertunjukan yang seharusnya bagus. Tampilan terbaik adalah dari lokasi gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Orion, tetapi bisa muncul di mana saja di langit.

25 Oktober - Bulan Baru

Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.

25 Oktober - Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana Matahari parsial terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian Matahari, terkadang menyerupai kue yang digigit. Gerhana Matahari sebagian hanya dapat diamati dengan aman menggunakan filter khusus Matahari atau dengan melihat pantulan Matahari.

Gerhana parsial ini paling baik dilihat di beberapa bagian Rusia barat dan Kazakhstan. Fenomena ini akan paling baik dilihat dari Rusia tengah dengan cakupan lebih dari 80%.




(rns/fay)