Misi NASA ke Bulan, Artemis I Ditunda Sebulan
Hide Ads

Misi NASA ke Bulan, Artemis I Ditunda Sebulan

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 06 Sep 2022 14:47 WIB
Bulan purnama stroberi terlihat di langit AS. Pemandangan tak biasa pun terlihat kala roket NASA untuk misi ke bulan terpotret bersama purnama stroberi.
Foto: REUTERS/JOE SKIPPER
Jakarta -

Peluncuran roket 'Mega Moon' misi Artemis I NASA telah diputuskan ditunda lebih dari sebulan. Kemungkinan penundaan misi ini hingga pertengahan Oktober, setelah upaya peluncuran kedua pada Sabtu (3/9) waktu Amerika, dibatalkan karena kebocoran mesin.

Roket raksasa Artemis 1 terdiri dari kapsul Orion yang bertengger di atas Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) setinggi 30 lantai. Roket ini akan diboyong kembali ke gedung perakitan. Peluncuran berikutnya baru akan dibuka hingga setidaknya awal Oktober, demikian pengumuman NASA.

Sekitar 400 ribu orang berkerumun untuk melihat peluncuran roket Artemis 1 tanpa awak dari Kennedy Space Center di Florida pada hari Sabtu (3/9) lalu. Namun mereka harus menelan rasa kekecewaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Matahari terbit di atas Launch Pad 39B, tempat roket sedang dimuati dengan bahan bakar hidrogen cair dinginnya, alarm berbunyi, memperingatkan para engineer akan adanya celah di segel salah satu mesin roket tempat bahan bakar bocor.

Tim teknis mencoba memperbaiki kerusakan, namun gagal menutup kebocoran. Mereka segera menyadari bahwa tidak ada perbaikan cepat yang bisa dilakukan.

ADVERTISEMENT

Administrator NASA Bill Nelson mengatakan, peluncuran roket berikutnya akan dibuka pada awal Oktober. Tetapi karena misi lain akan diprioritaskan dibandingkan Artemis 1, upaya peluncuran misi yang ketiga kalinya kemungkinan akan jatuh pada pertengahan bulan Oktober.

"Kami pergi ketika sudah siap. Kami tidak akan pergi sampai saat itu tiba, terutama sekarang ketika masih dalam uji terbang. Kami akan menekankan hal ini dan mengujinya, memastikan segala sesuatunya tepat sebelum bisa menempatkan empat manusia di atas kendaraan itu," kata Nelson seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (6/9/2022).

Misi ini akan membuka jalan bagi pendaratan berawak di Bulan pada awal 2025 dan menandai perjalanan pertama umat manusia kembali ke Bulan sejak 1972.




(rns/fay)