Ilmuwan mendeklarasikan bahwa dugong, hewan laut yang dipercaya menginspirasi cerita Putri Duyung, punah di China. Hal ini tentu membawa kesedihan di kalangan ilmuwan.
Seperti dikutip detikINET dari BBC, Kamis (25/8/2022) hanya 3 orang yang disurvei di China mengaku melihat dugong dalam 5 tahun terakhir. Dugong masih ada di beberapa area luar China, namun juga dalam kondisi terancam punah.
Dikenal sebagai raksasa laut yang ramah, dugong yang geraknya lambat dan rileks terus berkurang jumlahnya karena perburuan dan insiden yang terkait dengan aktivitas manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dugong menjadi contoh menyedihkan apa yang terjadi pada lingkungan laut di mana aktivitas manusia terus saja meningkat," kata Kristina Gjerde dari International Union for the Conservation of Nature's (IUCN).
Peneliti dari Zoological Society of London dan Chinese Academy of Science menyimpulkan sudah tidak ada yang menyaksikan keberadaan dugong di China sejak tahun 2000. Kalau pun ada, tidak terverifikasi.
Rata-rata, warga China sudah tidak pernah lagi melihat dugong selama 23 tahun. Maka, dugong pun dinyatakan sudah punah secara fungsional.
Dugong sendiri berkarakter unik. Hewan seberat setengah ton ini adalah satu-satunya mamalia laut yang vegetarian. Sifatnya yang jinak dan ekornya dianggap sebagai inspirasi karakter putri duyung.
Dugong banyak diburu untuk dagingnya, kulit dan tulang. Pemerintah China sudah berusaha melindunginya, namun terus menerus diburu dan makin berkurangnya rumput laut sebagai makanan membuatnya tak mampu bertahan.
PBB menyatakan sekitar 7% habitat rumput laut lenyap per tahun karena polusi industri dan pertanian, pengembangan wilayah laut, dan perubahan iklim. Kepunahan dugong di China harus menjadi peringatan bagi wilayah lain di mana dugong masih eksis, seperti di Australia dan Afrika Timur.
Baca juga: Sadis! Puluhan Penyu Mati Ditikam di Leher |
(fyk/fay)