Harimau Tasmania yang Punah Mau Dibangkitkan dari Kubur
Hide Ads

Harimau Tasmania yang Punah Mau Dibangkitkan dari Kubur

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 21 Agu 2022 19:45 WIB
Harimau Tasmania
Harimau Tasmania yang Punah Mau
Jakarta -

Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) terakhir di dunia mati di Kebun Binatang Beaumaris Hobart pada tahun 1936. Kini, sebuah perusahaan rekayasa genetika mengumumkan rencana untuk menghidupkannya lagi.

Colossal, nama perusahaan tersebut, bertujuan mengembalikan spesies yang terhapus dari muka Bumi karena hal-hal seperti perubahan iklim dan bencana alam akibat perilaku umat manusia.

Saat ini, seperti dikutip dari Gizmodo, kedua ancaman itu berjalan beriringan, dan banyak mamalia besar lainnya juga hampir punah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Colossal juga mengumumkan akan menghidupkan lagi ribuan mammoth berbulu ke padang rumput Siberia. Mammoth berbulu punah sekitar 4 ribu tahun yang lalu. Sedangkan harimau Tasmania, yang hidup di pulau Tasmania, selatan Australia, adalah korban kepunahan yang jauh lebih baru.

Manusia mulai berburu hewan marsupial belang ini begitu mereka dianggap sebagai ancaman bagi ternak pemukim (yang pada umumnya tidak). Pemerintah Tasmania pun memberi harga per kepala hewan mirip serigala ini.

ADVERTISEMENT

Meskipun namanya disebut harimau dan memiliki motif belang hitam pada bulunya, harimau Tasmania tidak berkerabat dekat dengan keluarga kucing besar.

Harimau Tasmania lebih terlihat seperti anjing, meskipun tidak ada hubungannya dengan keluarga canidae juga. Harimau Tasmania adalah karnivora berkantung terbesar ketika punah. Mereka berburu di semak-semak dan melahirkan anak-anak sebelum waktunya, lalu membesarkan mereka dalam kantong di perutnya.

Meskipun sudah lama punah, baik harimau Tasmania maupun mammoth berbulu memiliki genom lengkap yang diurutkan. Untuk membangkitkan lagi harimau Tasmania, Colossal bekerja sama dengan Lab Thylacine Integrated Genetic Restoration Research (TIGRR) University of Melbourne.

Salah satu kritik terhadap proyek ini adalah menempatkan kembalinya spesies yang punah (beberapa sudah lama hilang dari planet ini) di atas kesehatan spesies yang masih ada. Saat ini banyak marsupial di Australia hampir punah, dan secara teoritis dapat dilindungi dengan dana besar yang dipakai untuk proyek ini.

Merespons kritik tersebut, Colossal berpendapat bahwa kembalinya spesies yang punah ini akan meningkatkan kesehatan seluruh habitat.




(rns/rns)