Ada 2 Gerhana Matahari dan 2 Gerhana Bulan di Tahun 2022
Hide Ads

Ada 2 Gerhana Matahari dan 2 Gerhana Bulan di Tahun 2022

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 16 Agu 2022 20:12 WIB
GRAND CANYON NATIONAL PARK, AZ - MAY 20:  A composite of images of the first annular eclipse seen in the U.S. since 1994 shows several stages, left to right, as the eclipse passes through annularity and the sun changes color as it approaches sunset on May 20, 2012 in Grand Canyon National Park, Arizona. Differing from a total solar eclipse, the moon in an annular eclipse appears too small to cover the sun completely, leaving a ring of fire effect around the moon. The eclipse is casting a shallow path crossing the West from west Texas to Oregon then arcing across the northern Pacific Ocean to Tokyo, Japan. (Photo by David McNew/Getty Images)
Ada 2 Gerhana Matahari dan 2 Gerhana Bulan di Tahun 2022. Foto: Getty Images/David McNew
Jakarta -

Tahun ini, ada empat gerhana yang terjadi, dua gerhana Matahari dan dua gerhana Bulan. Dua gerhana sudah terjadi, dua lainnya akan datang di bulan Oktober dan November mendatang.

Para pencinta astronomi yang takut ketinggalan menyaksikan fenomena ini, silakan tandai tanggal berikut di kalender kalian.

1. Gerhana Matahari Sebagian 30 April/1 Mei 2022

Gerhana Matahari sebagian adalah fenomena astronomis ketika Bumi, Bulan, dan Matahari terletak pada satu garis lurus, permukaan Matahari yang teramati dari Bumi hanya tertutup sebagian saja oleh Bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini disebabkan bayangan Bulan yang jatuh di permukaan Bumi hanya bayangan penumbra/semu saja, sedangkan bayangan umbra inti berada di luar permukaan Bumi," tulis peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang, dikutip dari situs Edukasi Sains Antariksa BRIN.

Wilayah yang tertutupi oleh bayangan penumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari sebagian, sementara wilayah yang tertutup oleh bayangan umbra Bulan bakal mengalami Gerhana Matahari Total.

ADVERTISEMENT

Gerhana Matahari sebagian yang sudah berlalu ini puncaknya terjadi pada 1 Mei 2022 sekitar pukul 03.41 WIB. Gerhana ini merupakan gerhana ke-66 dari 71 gerhana dalam siklus Saros 119. Magnitudo (lebar) maksimum gerhana mencapai 63,89% diameter sudut Matahari.

Namun, gerhana ini hanya bisa disaksikan di Pasifik Tenggara dan sebagian Amerika Selatan. Artinya, Indonesia tidak dapat menyaksikannya karena tidak dilalui bayangan penumbra Bulan.

2. Gerhana Bulan Total 16 Mei 2022

Setelah kedatangan gerhana Matahari sebagian 30 April/1 Mei 2022, masih di bulan Mei, ada fenomena gerhana Bulan total pada 16 Mei. Gerhana Bulan adalah kondisi ketika Bumi berada di antara Bulan dan Matahari, sehingga Bulan tidak mendapat sinar Matahari.

Gerhana Bulan total 16 Mei 2022 bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2565 Buddhist Era. Fenomena alam ini juga tidak bisa disaksikan di Indonesia, melainkan hanya bisa dilihat di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, serta Selandia Baru.

3. Gerhana Matahari Sebagian 25 Oktober 2022

Gerhana Matahari kedua setelah yang terjadi pada 30 April/1 Mei 2022, akan mampir pada tanggal 25 Oktober. Ini akan jadi gerhana Matahari terakhir di 2022. Sayangnya, gerhana kali ini juga tidak bisa dilihat langsung di Indonesia.

Gerhana ini hanya bisa disaksikan di Eropa (kecuali Portugal dan Spanyol bagian Selatan), Rusia bagian Barat Tunisia, Aljazair, Mesir, Somalia, Sudan, Timur Tengah, Greenland, Islandia, Asia Tengah, India dan Srilanka.

Sedangkan menurut prakiraan para peneliti, gerhana Matahari baru akan bisa disaksikan di Indonesia pada tahun 2023. Gerhana yang terjadi yaitu gerhana Matahari hibrida pada tanggal 20 April 2023 yang disebut bertepatan dengan akhir Ramadan 1444 H.

4. Gerhana Bulan Total 8 November 2022

Gerhana Bulan total kedua sekaligus yang terakhir di 2022 akan terjadi pada 8 November 2022 sekitar pukul 15.02 WIB sampai 20.56 WIB.

Kali ini, gerhana Bulan total bisa disaksikan langsung di Indonesia. Wilayah yang bisa melihat gerhana ini sejak penumbra awal yaitu Papua, Papua Barat, Halmahera, Seram Tengah, Seram Timur, Kepulauan Kai, Tanimbar, dan Aru.

Masyarakat Ternate, Tidore, Kepulauan Bacan, Sula, Seram Barat, Ambon, Maluku Barat Daya, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, Sumenep, Situbondo, dan Banyuwangi bisa melihat gerhana ini sejak kontak awal hingga akhir penumbra.

Sedangkan di seluruh Pulau Jawa, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumsel, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, dan Lampung bisa melihat gerhana sejak kontak awal total hingga akhir penumbra. Lalu di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Bengkulu Utara bisa menyaksikan gerhana sejak kontak puncak hingga penumbra akhir.




(rns/fay)