Suhu Panas Ekstrem, Sungai Rhine di Jerman Terancam Jadi Daratan
Hide Ads

Suhu Panas Ekstrem, Sungai Rhine di Jerman Terancam Jadi Daratan

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 15 Agu 2022 22:10 WIB
KOENIGSWINTER, GERMANY - AUGUST 10: Cargo ships travel on the Rhine River on August 10, 2022 in Koenigswinter near Bonn, Germany. The ongoing hot weather and lack of rain have caused water levels on the Rhine and several other German rivers to fall, which is complicating shipping. Cargo ships are currently unable to travel with full loads, driving up shipping prices several fold. The Rhine is Germanys busiest river for cargo due to the many factories and industrial facilities in the region. (Photo by Andreas Rentz/Getty Images)
Suhu Panas Ekstrem Ancam Sungai Rhine di Jerman Jadi Daratan. Foto: Getty Images/Andreas Rentz
Jakarta -

Suhu panas ekstrem membuat Sungai Rhine Jerman menjadi terlalu kering dan terancam menjadi daratan. Tak hanya itu, keringnya Sungai Rhine juga mengganggu jalur rantai pasokan dan menciptakan lebih banyak masalah bagi ekonomi.

"Air di Sungai Rhine telah menyusut ke tingkat 'sangat rendah' di beberapa daerah, mengganggu pengiriman di jalur air pedalaman paling penting di Jerman," kata salah satu pejabat Jerman, dikutip dari CNN, Senin (15/8/2022).

Kurangnya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir membuat kapal kargo hanya bisa membawa muatan yang lebih ringan. Dampak turunannya, biaya transportasi jadi melonjak, dan timbul risiko ekonomi serta pasokan listrik memburuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, Institut Hidrologi Federal Jerman memperingatkan bahwa aliran air di pengukur Kaub, yang terletak di sebelah barat Frankfurt, sudah mencapai 45% dari tingkat rata-rata untuk sepanjang tahun ini. Kini, ketinggian air diperkirakan akan turun lebih jauh sebelum naik 'sangat sedikit' dalam beberapa minggu mendatang.

Sejumlah ekonom Deutsche Bank menyebutkan, situasi ini mengingatkan pada 2018,ketika masalah serupa dengan sungai menyebabkan penghentian pengiriman barang dan mengurangi pertumbuhan ekonomi Jerman sekitar 0,2%.

ADVERTISEMENT

"Meskipun ketinggian air tahun ini belum turun ke tingkat yang sama, kapal kargo sudah harus mengurangi jumlah pemuatan. Oleh karena itu, transportasi menjadi lebih mahal," tulis mereka dalam sebuah laporan pekan lalu.

Analis memperingatkan, kekeringan dapat memperburuk krisis yang lebih besar bagi Jerman yang sudah menghadapi risiko resesi karena krisis energi, inflasi tinggi, dan kemacetan rantai pasokan.

Baru-baru ini, Jerman terpaksa menyalakan pembangkit listrik tenaga batu baranya untuk memastikan bahwa negara itu tetap memiliki akses listrik karena Rusia membatasi pasokan gas.

Tetapi, banyak dari batu bara yang dibutuhkan diangkut dari pelabuhan Belanda di Amsterdam, Rotterdam dan Antwerpen dengan tongkang di sepanjang sungai Rhine, sehingga menambah tekanan pada kapasitas angkut barang di sana.

"Turunnya permukaan air sungai menantang pengiriman produk energi, yang memperburuk situasi pasokan komoditas di Eropa. Rhine juga penting untuk mengangkut bahan kimia dan biji-bijian," kata Henri Patricot, seorang analis minyak di UBS.

"Masalah ini bisa tambah parah jika penurunan tingkat air bertahan hingga Desember. Hal ini bisa mengurangi 0,2% dari PDB pada paruh kedua tahun ini, dan menambah sentuhan pada inflasi," tulis kepala ekonom Eropa Andrew Kenningham.

Sektor manufaktur Jerman yang sangat penting bisa lebih terpukul. Para peneliti di Kiel Institute untuk World Economy sebelumnya telah menemukan bahwa dalam kurun waktu satu bulan tingkat air Sungai Rhine rendah, output industri negara itu bisa turun sekitar 1%.

Sebagian besar wilayah Eropa saat ini sedang dilanda gelombang panas dan kekeringan ekstrem. Tak hanya Sungai Rhine, Sungai Thames yang ikonik di London juga mengering dan bergerak sekitar 7,5 km ke hilir.

Selain itu, suhu air sungai yang tinggi di Prancis telah menghambat pengoperasian beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir. Di Italia utara, para petani menghadapi kekeringan terburuk dalam 70 tahun sehingga berdampak pada produksi tanaman dari kedelai hingga parmesan.




(rns/fay)