Teleskop GAO-ITB RTS
Teleskop GAO-ITB RTS adalah teleskop 0,279 m yang sepenuhnya digerakkan dengan komputer dan dari jarak jauh. Teleskop ini merupakan hasil kerjasama antara Observatorium Astronomi Gunma (GAO) di Jepang dengan ITB pada 2005. Teknologi jarak jauh yang dipasang memungkinkan pengamat di Jepang bisa mengakses teleskop ini. Pada 2015, teleskop ini ditingkatkan dengan diameter 0,28 meter dan spektograf untuk pengamatan garis emisi komet dan supernova.
Teleskop STEVia
Teleskop STEVia (Survey Telescope for Exoplanet and Variable star) adalah teleskop reflektor 0,279 meter yang dibangun pada 2013. Teleskop ini digunakan untuk survei pada gugus bintang terbuka dalam rangka mencari planet luar surya dan bintang variabel baru dan mengamati peristiwa langit yang berlangsung singkat seperti supernova dan okultasi bintang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bosscha Robotic Telescope
Bosscha Robotic Telescope (BRT) adalah teleskop robotik 0,35 meter yang dipasang pada 2019, menjadikannya teleskop terbaru di Observatorium Bosscha. BRT merupakan teleskop robotik Observatorium Bosscha generasi kedua. Adapun BRT generasi pertama sudah dipindahkan ke Universitas Nusa Cendana.
BRT dimasukkan sebagai salah satu langkah persiapan untuk observatorium nasional yang saat ini sedang dibangun di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Teleskop ini digunakan untuk mengamati planet luar surya, bintang variabel, dan asteroid yang berjarak dekat dengan Bumi.
Teleskop Surya
Teleskop ini merupakan teleskop Matahari yang terdiri dari 3 buah telekop Coronado dengan 3 filter yang berbeda, serta sebuah teleskop proyeksi citra Matahari yang sepenuhnya dibuat sendiri.
Fasilitas ini merupakan sumbangan dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan Belanda, Leids Kerkhoven-Bosscha Fonds, Departemen Pendidikan Nasional, serta Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Teleskop radio 2,3m
Teleskop radio Bosscha 2,3m adalah instrumen radio jenis SRT (Small Radio Telescope) yang didesain oleh Observatorium MIT-Haystack dan dibuat oleh Cassi Corporation.
Teleskop ini bekerja pada panjang gelombang 21 cm atau dalam rentang frekuensi 1.400-1.440 MHz. Dalam rentang frekuensi tersebut terdapat transisi garis hidrogen netral, sehingga teleskop ini sangat sesuai untuk pengamatan hidrogen netral, misalnya dalam galaksi kita, Bima Sakti.
Selain itu, teleskop ini dapat digunakan untuk mengamati objek-objek jauh seperti ekstragalaksi dan kuasar. Matahari juga merupakan objek yang menarik untuk ditelaah dalam panjang gelombang radio ini.