Seramnya Langit Merah di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia
Hide Ads

Seramnya Langit Merah di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia

Tim - detikInet
Senin, 25 Jul 2022 22:10 WIB
langit merah
Penampakan Langit Merah di Berbagai Negara, Salah Satunya Indonesia. Foto: Twitter
Jakarta -

Fenomena langit berwarna merah kerap terjadi akibat peristiwa alam. Meski beberapa wilayah di dunia pernah mengalaminya, tetap saja peristiwa langit berwarna merah akan menarik perhatian warga setempat, dan tak jarang membuat panik.

Penampakan langit berwarna merah kerap dihubung-hubungkan dengan akhir zaman atau kiamat. Padahal, peristiwa ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Berikut ini beberapa penampakan langit merah di berbagai negara yang sempat menghebohkan.

Kondisi udara itu disebabkan kabut asap yang semakin pekat di kawasan tersebut, dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi.Kondisi udara itu disebabkan kabut asap yang semakin pekat di kawasan tersebut, dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi. Foto: dok. Istimewa

Langit Merah di Jambi

Di tengah bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada September 2019, langit di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, terlihat memerah. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (sekarang BRIN), menjelaskan fenomena itu disebabkan tebalnya asap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu disebabkan karena tebalnya asap. Cahaya Matahari tidak bisa seluruhnya menembus asap. Dugaan saya, hanya gelombang panjang (kuning dan merah) yang bisa menembusnya, lalu dihamburkan oleh partikel-partikel asap. Jadilah langit terlihat berwarna merah kekuningan," kata Profesor Thomas Djamaluddin yang saat itu menjabat sebagai Kepala LAPAN.

Djamal mengatakan fenomena ini disebut juga Mie scattering atau hamburan Mie, yaitu hamburan cahaya oleh partikel yang ukurannya sama dengan panjang gelombang cahayanya.

ADVERTISEMENT

Buat kalian yang bingung mengapa namanya hamburan Mie, ini diambil dari nama penemu teori yang menjelaskan teori hamburan cahaya tersebut, yaitu Gustav Adolf Feodor Wilhelm Ludwig Mie.

Langit Merah Akibat Kebakaran Hutan di Australia Seperti 'Dunia Akan Kiamat'Langit merah akibat kebakaran hutan di Australia seperti 'dunia akan kiamat'. Foto: ABC Australia

Langit Merah di Australia

Sama dengan yang dialami Indonesia, awal tahun 2020 Australia menghadapi bencana kebakaran hutan terdahsyat. Api melumat di negara bagian New South Wales, Victoria dan Western Australia.

Saking parahnya kebakaran hutan, langit Australia sampai berwarna merah darah yang begitu mengerikan. Saat malam hari, asap yang sangat pekat memantulkan warna merah dari api yang menyala membakar semak dan pepohonan.

langit merahLangit merah di China bersumber dari hamburan cahaya lampu kapal di pelabuhan. Foto: Twitter

Langit Merah di China

Mei tahun ini, langit di Provinsi Zhejiang, China menjadi merah menyala, seperti adegan kehancuran dalam film fiksi ilmiah. Biro meteorologi lokal Zhoushan, sebuah kota di Provinsi Zhejiang China Timur, mengumumkan pada Minggu (8/5) waktu setempat, bahwa langit merah menyala yang muncul di daerah ini, disebabkan oleh pembiasan dan hamburan cahaya.

Kemungkinan besar sumber hamburan cahaya ini berasal dari lampu kapal di pelabuhan. Staf Biro Meteorologi Zhoushan menjelaskan, cuaca berkabut dan berawan di Zhoushan pada Sabtu (7/5) dan gerimis pada saat langit merah mungkin disebabkan oleh pantulan cahaya dari awan tingkat rendah.

"Saat kondisi cuaca bagus, lebih banyak air di atmosfer membentuk aerosol yang membiaskan dan menyebarkan cahaya kapal penangkap ikan dan membuat langit merah terlihat oleh publik," kata staf biro meteorologi.

Selanjutnya: "Hujan Darah" di Inggris dan Cahaya Pink di Australia

Badai di Gurun Sahara menciptakan embusan angin tanah yang mengangkat pasir dan debu ke udara. Akibatnya partikel debu itu terhembus ke negara di eropa.Badai di Gurun Sahara menciptakan embusan angin tanah yang mengangkat pasir dan debu ke udara. Akibatnya partikel debu itu terhembus ke negara di eropa. Foto: AP Photo

"Hujan Darah" di Inggris

Yang terjadi di Inggris bukan langit merah, melainkan "hujan darah". Inggris dan sejumlah negara di Eropa dilanda fenomena ini pada Mei 2022. Sesuai namanya, hujan itu berwarna merah.

Adapun yang menjadi penyebabnya adalah debu yang berasal dari gurun Sahara dan terbawa oleh angin. Citra satelit dari lembaga antariksa European Space Agency (ESA) menampakkan gelombang debu dari Sahara mengarah ke Laut Atlantik sampai Karibia.

Nah, debu itu diprediksi juga bisa sampai ke tanah Inggris. "Mungkin akan bercampur dengan hujan, sehingga mungkin ada sisa debunya di kendaraan misalnya setelah hujan," kata ilmuwan cuaca Mark Parrington.

Sebelumnya, debu dari gurun Sahara itu sudah memerahkan sebagian wilayah Eropa. Salah satu akibatnya adalah bagian rumah seperti jendela dan kendaraan warga setempat kotor karena diselimuti dengan debu berwarna merah.

Ilmuwan dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) menyatakan bahwa dari waktu ke waktu, makin banyak debu yang terbawa angin dari Sahara ke sebagian Eropa dan Mediterania. Beberapa waktu lalu, debu itu menyebabkan langit di beberapa kota di Spanyol termasuk Madrid menjadi berwarna merah.

Langit merahLangit merah muda di Australia disebabkan pantulan cahaya dari fasilitas perkebunan ganja. Foto: Instagram @desert_2_sea via Reuters

Langit Australia Warna Pink

Cahaya merah muda misterius menerangi langit di atas kota Mildura di Australia pada Rabu (20/7) pekan lalu, membuat penduduk bertanya-tanya apakah mereka menyaksikan invasi alien, cahaya utara salah tempat, atau semacam suar Matahari.

Berbeda dengan kejadian langit merah di Australia pada tahun 2019, cahaya merah muda yang muncul kali ini rupanya memancar dari fasilitas ganja medis di pinggiran Mildura. Pancaran warna pink di langit secara tidak sengaja mengungkap lokasi fasilitas ini yang sebelumnya dirahasiakan.

Saat kejadian, fasilitas tersebut sedang menguji lampu LED sehingga memantul ke langit malam yang mendung dan menciptakan pemandangan supernatural yang menakutkan sekaligus menghibur kota dengan 56 ribu penduduk itu.

Ketika penjaga keamanan fasilitas menyelidiki sumber cahaya merah muda, dia menyadari bahwa kemunculannya menarik perhatian di sekitar Mildura yang berjarak sekitar 340 mil barat laut Melbourne.

Mereka biasanya menggunakan tirai peredam cahaya untuk menyembunyikan lampu LED spektrum merah yang digunakan untuk mendorong pertumbuhan tanaman ganja.

Tetapi di hari saat kejadian, tirai dibiarkan terbuka untuk sementara waktu, sehingga mengirimkan sinyal yang terlihat bermil-mil di sekitar fasilitas yang terletak di negara bagian Victoria bagian tenggara.

Halaman 2 dari 2
(rns/rns)