Aneh! Ada Hujan Ikan Teri di San Francisco

Aneh! Ada Hujan Ikan Teri di San Francisco

ADVERTISEMENT

Aneh! Ada Hujan Ikan Teri di San Francisco

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 05 Jul 2022 13:53 WIB
Ikan teri
Aneh! Hujan Ikan Teri di San Francisco. Foto: IFL Science
Jakarta -

San Francisco mengalami peristiwa aneh baru-baru ini. Wilayah dekat teluk ini mengalami hujan ikan teri. Penduduk setempat menemukan ikan teri berserakan di tempat-tempat yang tidak biasa di sekitar Bay Area, termasuk trotoar, jalan masuk, atap, dan halte bus.

Para ahli percaya, curah hujan yang mencurigakan di wilayah mereka akhir-akhir ini adalah salah satu dampak dari lonjakan populasi ikan teri pesisir.

Awal bulan ini, Otolith Geochemistry and Fish Ecology Laboratory di Department of Wildlife, Fish and Conservation Biology di University of California, memberi tahu masyarakat setempat tentang adanya anchovy spawn atau kemunculan ikan teri dalam jumlah banyak yang terjadi di dataran rendah Teluk San Francisco.

Dikutip dari IFL Science, Selasa (5/7/2022) para ahli percaya bahwa burung laut mengambil keuntungan dari fenomena lonjakan populasi ikan teri pesisir ini, sehingga mereka menjatuhkan ikan dari langit seperti hujan saat menikmati ikan tersebut.

Pihak berwenang mendapatkan laporan tentang dampak hujan ikan teri di seluruh Bay Area, termasuk di lingkungan Outer Richmond dan Castro.

"Dari Half Moon Bay ke Point Reyes, orang-orang mengatakan kepada saya bahwa mereka belum pernah melihat fenomena seperti ini," kata Larry Collins, President of the San Francisco Community Fishing Association.

"Saya mendengar bahwa laut di luar sana hanya tertutup oleh ribuan burung dan burung-burung itu duduk di atas air dengan ikan teri di mulut mereka karena tidak bisa makan lagi," tambahnya.

Para ilmuwan juga mencatat fenomena yang disebut upwelling, di mana air laut lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.

"Suhu air saat ini tampaknya lebih dingin dari biasanya dan kondisi ini menyediakan makanan yang sangat dibutuhkan untuk hewan seperti ikan teri, burung laut, dan mamalia laut," ucap Adam Ratner, Associate Director of Conservation Education di Marine Mammal Center.

Tidak diketahui berapa lama pergerakan air dingin ini akan berlangsung. Menurut para ahli, perubahan iklim menjadi penyebab dari pergerakan tersebut. Sejauh ini fenomena itu tampaknya memberi dukungan tambahan untuk komunitas nelayan dan mamalia laut lokal.



Simak Video "Main Sambil Belajar di Festival Flona Lapangan Banteng"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT