NASA mengecam aksi tiga kosmonaut Rusia di stasiun luar angkasa (ISS) yang merayakan perebutan kota Luhansk di Ukraina oleh pasukan Rusia. NASA menyebut tindakan tersebut sebagai propaganda anti-Ukraina.
Tiga kosmonaut Rusia, Oleg Artemyev, Denis Matveev, Sergey Korsakov, yang saat ini sedang bertugas di ISS belum lama ini berpose untuk foto sambil memegang bendera Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk, dua wilayah separatis yang dibekingi Rusia di timur Ukraina.
Foto itu diunggah di kanal Telegram milik badan antariksa Rusia Roscosmos pada 4 Juli 2022, sehari setelah Rusia merebut kota Lysychansk, kota besar terakhir yang dikuasai Ukraina di Luhansk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Kemerdekaan untuk Republik Rakyat Luhansk. Kami merayakannya di Bumi dan di luar angkasa," tulis Roscosmos dalam caption foto itu, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (8/7/2022).
Unggahan foto tersebut langsung disambut dengan kecaman oleh NASA. Seperti diketahui, saat ini NASA dan Roscosmos bekerjasama mengoperasikan ISS yang hingga saat ini terus dihuni oleh astronaut Amerika Serikat dan kosmonaut Rusia.
"NASA dengan keras menegur Rusia yang menggunakan International Space Station untuk tujuan politik untuk mendukung perangnya melawan Ukraina, yang pada dasarnya tidak konsisten dengan fungsi utama stasiun tersebut di antara 15 negara peserta internasional untuk memajukan ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi untuk tujuan damai," kata Press Secretary NASA Jackie McGuinness dalam keterangan resminya.
Ini pertama kalinya NASA mengkritik tindakan Rusia dan Roscosmos secara publik di tengah invasi Ukraina. Padahal hubungan keduanya sempat menegang setelah bos Roscosmos beberapa kali mengancam akan meninggalkan ISS dan Rusia sempat bergurau akan meninggalkan astronaut AS terkatung-katung di luar angkasa.
Sebelum tindakan yang lebih buka-bukaan seperti ini, muncul spekulasi bahwa tiga kosmonaut yang sama membuat statement politik saat tiba di ISS pada Maret 2022. Ketiganya tiba mengenakan jumpsuit berwarna kuning dan biru, yang diinterpretasikan oleh banyak orang sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina.
Tapi Roscosmos membantah spekulasi tersebut dan mengatakan bahwa jumpsuit tersebut mengusung warna kuning dan biru sesuai dengan warna almamater universitas tempat ketiga kosmonaut menuntut ilmu.
Meski hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia semakin menegang, Administrator NASA Bill Nelson kukuh bahwa hubungan NASA dan Roscosmos tidak akan goyah.
"Terlepas dari semua itu, di luar angkasa, kami dapat bekerjasama dengan teman-teman, rekan-rekan Rusia kami. Hubungan profesional antara astronaut dan kosmonaut, tidak ada habisnya," kata Nelson kepada Associated Press pada bulan Maret.
Nyatanya, NASA mengatakan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang kemitraan keduanya di ISS. Selain itu, NASA dan Roscosmos juga sedang merencanakan pertukaran awak, di mana kosmonaut Rusia akan menumpang roket SpaceX ke ISS, dan astronaut AS akan terbang menggunakan kapsul Soyuz.
(vmp/fyk)