Mulai 14 Juni hingga 14 Juli, akan terjadi fenomena cukup langka, yakni Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon), Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Micromoon) dan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).
Purnama Stroberi adalah Bulan purnama yang biasa terjadi di bulan Juni, sedangkan Purnama Rusa adalah purnama yang terjadi di bulan Juli. Definisi ini juga dapat dipakai untuk fase Bulan baru.
Bukan berarti karena namanya Purnama Stroberi maka Bulan berwarna merah dan agak lancip di ujungnya seperti stroberi. Demikian juga Purnama Rusa tidak berarti muncul tanduk di permukaan Bulan seperti rusa.
"Penamaan ini muncul karena dalam The Farmer's Almanac, kalender petani Amerika, buah stroberi dipanen setiap bulan Juni sementara rusa jantan muda mulai tumbuh tanduk di bulan Juli. Ini semata-mata untuk menandai musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika," terang peneliti antariksa BRIN Andi Pangerang seperti dikutip dari laman Edukasi Sains dan Antariksa BRIN.
Yang membuatnya istimewa, Purnama Stroberi dan Purnama Rusa kali ini bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon), sedangkan Bulan Baru Stroberi bertepatan dengan Bulan Baru Mikro (New Micromoon)
"Bahkan, Bulan Baru Mikro kali ini diapit oleh dua Bulan Purnama Super yang terjadi di dua bulan berturut-turut. Fenomena ini terakhir kali terjadi pada tahun 2004 dan 2013 sehingga fenomena ini terjadi setiap sembilan tahun sekali. Fenomena ini akan terjadi lagi pada 2031 dan 2040," kata Andi.
Kapan Bulan Purnama Stroberi
Seluruh Indonesia akan bisa melihat fenomena Bulan Purnama Stroberi, Bulan Baru Stroberi Mikro, dan Purnama Rusa Super. Tiga fenomena astronomi ini akan terjadi pada:
- Purnama Stroberi Super: 14 Juni 2022 pukul 18.51 WIB / 19.51 WITA / 20.51 WIT
- Bulan Baru Stroberi Mikro: 29 Juni 2022 pukul 09.52 WIB / 10.52 WITA / 11.51 WIT
- Purnama Rusa Super: 14 Juli 2022 pukul 01.57 WIB/ 02.57 WITA / 03.57 WIT.
Simak Video "Deretan Fenomena Langit di Bulan September 2024"
(rns/fay)