Ketegangan yang muncul antara Amerika Serikat dan Rusia terkait konflik di Ukraina dikhawatirkan merembet sampai ke kerja sama antariksa. Namun menurut astronaut Amerika ini, para kosmonot Rusia adalah para teman kesayangan.
Berbagai sanksi Amerika bahkan membuat Rusia sempat mengancam akan meninggalkan stasiun antariksa International Space Station (ISS) walau belum direalisasikan. Tapi perkataan sang astronaut setidaknya dapat sedikit meredakan ketegangan yang ada.
Astronaut Amerika itu, Mark Vande Hei, baru saja mendarat di Kazakhstan bersama tiga kosmonot Rusia dan memakai kapsul Soyuz, juga buatan Rusia. Sempat ada kabar Rusia akan membiarkannya terdampar di ISS, tapi Rusia membantahnya dan Vande Hei selamat sampai ke Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vande Hei menyebut bahwa relasi antara astronaut AS dan kosmonot Rusia di ISS tetaplah positif meskipun kedua negara mereka bisa dikatakan saat ini sedang bertikai cukup panas.
"Tentang hubungan saya dengan kru Rusia, mereka adalah dan akan terus menjadi teman yang sangat tersayang bagi saya," kata Vande Hei yang dikutip detikINET dari Yahoo News, Kamis (7/4/2022).
"Kami mendukung satu sama lain dalam segala hal. Dan saya tidak pernah punya kekhawatiran tentang kemampuan saya untuk terus bekerja dengan mereka," tambah dia.
Perang antara Rusia dengan Ukraina memang turut dibahas oleh para kru yang berada di ISS, namun secara biasa saja dan tidak sampai memicu pertikaian di antara mereka.
Vande Hei sendiri yang berusia 55 tahun, telah memecahkan rekor sebagai astronaut AS yang terlama berada di luar angkasa, yakni 355 hari. Sementara manusia yang paling lama di antariksa adalah kosmonot Rusia, Valey Polyakov, yang berada di sana selama 437 hari di tahun 1994 dan 1995.
(fyk/fay)