Astronaut Amerika Serikat (AS) Mark Vande Hei berhasil masuk ke dalam catatan rekor pada Selasa (15/3) lalu. Kru NASA ini memecahkan rekor tinggal di luar angkasa terlama.
Vande Hei tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 9 April 2021, dan diperkirakan akan kembali ke Bumi pada 30 Maret 2022, setelah menghabiskan 355 hari di orbit rendah Bumi. Durasi ini memecahkan rekor sebelumnya, yang dipegang oleh astronaut NASA Scott Kelly, dengan 15 hari.
Ketegangan di antara Rusia dan AS sebagai dampak perang Rusia-Ukraina, sempat membuat NASA was-was astronautnya akan ditinggalkan begitu saja di luar angkasa. Namun hubungan kru AS-Rusia di ISS tampaknya tidak terpengaruh situasi perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Badan Antariksa Rusia Roscosmos sempat melontarkan provokasi bahwa mereka akan meninggalkan astronaut NASA sendirian di ISS, para kosmonaut Rusia tetap bersikap profesional dan memastikan Vande Hei akan pulang menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz sesuai jadwal, bersama kosmonaut Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov.
Dikutip dari Scitech Daily, Kamis (17/3/2022) selama berada di luar angkasa, Vande Hei berkontribusi pada puluhan studi yang dieksekusi selama misinya, termasuk enam investigasi sains yang didukung oleh Human Reserach Program NASA.
"Astronaut kami adalah penjelajah luar biasa yang membantu memperluas pengetahuan kita tentang bagaimana manusia dapat hidup dan bekerja di luar angkasa untuk jangka waktu yang lebih lama," kata Administrator NASA Bill Nelson.
"Misi pemecah rekor Mark dan kontribusinya pada sains membuka jalan bagi lebih banyak orang untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa dalam misi berdurasi lebih lama saat agensi mendorong batas eksplorasi ke Bulan dan Mars. Terima kasih atas pengabdiannya Mark, dan selamat," sambungnya.
Berbagai studi yang dilakukan Vande Hei antara lain membantu menanam dan mengevaluasi sayuran yang dipanen di luar angkasa. Penelitian ini berupaya mengembangkan sistem produksi makanan yang dapat membantu para astronot memenuhi kebutuhan pangan mereka di luar angkasa.
Vande Hei juga mengumpulkan sampel darah dan air liur anggota kru selama misi untuk menyelidiki perubahan berbagai hormon, protein, dan sel yang akan mengungkapkan bagaimana sistem kekebalan bisa berubah di luar angkasa.
Selain itu, ia berkontribusi pada penyelidikan terpisah yang mengumpulkan sampel biologis dari kru di ISS dan menempatkannya di bank penyimpanan. Para peneliti dapat mengambil sampel untuk mempelajari perubahan fisiologis manusia yang disebabkan oleh penerbangan luar angkasa.
Kontribusi Vande Hei akan memperluas pengetahuan NASA tentang bagaimana tubuh manusia beradaptasi dengan penerbangan luar angkasa jangka panjang sebagai rencana mereka untuk misi masa depan ke Bulan dan Mars.