Studi Baru Temukan Kasus Pertama Penularan COVID-19 dari Rusa ke Manusia

Studi Baru Temukan Kasus Pertama Penularan COVID-19 dari Rusa ke Manusia

ADVERTISEMENT

Studi Baru Temukan Kasus Pertama Penularan COVID-19 dari Rusa ke Manusia

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 05 Mar 2022 18:30 WIB
rusa liar
Foto: Nature World News
Jakarta -

Kasus potensial pertama rusa yang menularkan virus Corona baru kepada manusia dilaporkan di Kanada. Peneliti mengidentifikasi kelompok genom SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19 yang bermutasi pada rusa berekor putih.

Studi ini menggarisbawahi potensi rusa untuk bertindak sebagai reservoir hewan untuk virus. Tim ilmuwan menganalisis 300 sampel yang dikumpulkan pada rentang November-Desember 2021 dari rusa berekor putih di Ontario Barat Daya dan Timur. Mereka menemukan bahwa 17 rusa di Southwestern Ontario dinyatakan positif SARS-CoV-2.

"Ketika para peneliti mengurutkan genom dari lima sampel virus, mereka mengidentifikasi "garis keturunan baru dan sangat berbeda dari SARS-CoV-2," tulis para peneliti, dikutip dari Live Science.

Garis keturunan adalah sekelompok virus yang terkait erat dengan nenek moyang yang sama, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). SARS-CoV-2 sendiri memiliki banyak garis keturunan. Garis keturunan ini memiliki 76 mutasi dibandingkan dengan versi asli virus yang diidentifikasi di Wuhan, China. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa garis keturunan virus mungkin telah berevolusi pada hewan sejak akhir 2020.

Selanjutnya, para peneliti membandingkan genom virus yang ditemukan pada rusa dengan yang ditemukan pada manusia di daerah tersebut. Mereka mengidentifikasi seseorang yang terinfeksi dengan jenis SARS-CoV-2 yang serupa secara genetik.

Orang ini tinggal di Ontario Barat Daya dan diketahui telah melakukan kontak erat dengan rusa, sehingga tampaknya masuk akal bahwa rusa menularkan virus kepada manusia dalam kasus ini. Namun, para peneliti mencatat bahwa keterbatasan data yang diperoleh membuat mereka kesulitan untuk secara definitif menghubungkan kasus COVID-19 manusia dan rusa.

"Meskipun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebar dari manusia ke rusa, dan dalam populasi rusa, ini adalah bukti pertama adanya penyebaran dari rusa ke manusia," kata para penulis.

Sejauh ini, kasus tersebut tampaknya menjadi kasus yang terisolasi. Para peneliti tidak menemukan bukti kasus pada manusia lain dari garis keturunan ini. Analisis awal oleh para peneliti juga menunjukkan bahwa mutasi tidak mungkin memiliki efek besar pada kemampuan vaksin COVID-19 untuk melindungi diri dari garis keturunan virus ini.

Para peneliti menekankan perlunya pengawasan SARS-CoV-2 pada rusa dan hewan lain untuk mengidentifikasi reservoir yang mampu mendorong penularan dan evolusi virus.

"Sampai kita tahu lebih banyak, orang yang berburu, bekerja, atau menangani satwa liar harus mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah potensi penyebaran virus," kata badan kesehatan masyarakat Kanada.



Simak Video "Respons Merck soal Potensi Molnupiravir Sebabkan Mutasi Virus Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT