Sejarah Kalender Tahun Baru Imlek yang Sudah Tahun Ke-2573
Hide Ads

Sejarah Kalender Tahun Baru Imlek yang Sudah Tahun Ke-2573

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 31 Jan 2022 17:30 WIB
Imlek 2016
Sejarah Kalender Tahun Baru Imlek yang Sudah Tahun ke 2573. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Warga etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2573 pada 1 Februari 2022. Ada sejarah menarik di balik kalender penanggalan Tahun Baru China ini.

Dikutip dari situs edukasi sains LAPAN, kalender Imlek dinamai Imlek karena berasal dari frasa "Yin-li" dalam Bahasa Mandarin yang secara harfiah bermakna Kalender Bulan/Candrakala/Lunar/Kamariah.

Meskipun pada kenyataannya, kalender Imlek adalah kalender Lunisolar (Surya-Candrakala, Syamsi-Kamariah) karena harus menyesuaikan dengan jatuhnya musim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, perhitungan kalender Imlek justru berbasis peredaran semu tahunan Matahari atau Suryakala/Solar/Syamsiah. Dalam satu tahun, dibagi ke dalam lima fase sesuai dengan jumlah unsur dalam Wuxing (secara harfiah bermakna lima unsur) yakni kayu, api, tanah, logam dan air.

Setiap fase berumur 72 hari dan dibagi kembali menjadi dua bulan berumur 36 hari, sehingga dalam satu tahun mengandung 10 bulan dan 360 hari.

ADVERTISEMENT

Satu bulan terdiri dari tiga pekan, dengan setiap pekan ada 12 hari. Ke-12 hari dalam sepekan ini dilambangkan dengan 12 hewan dalam mitologi China, yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.

Perubahan kalender

Selanjutnya, kalender mengalami perubahan dari masa ke masa sehingga pada akhirnya pada perubahan zona waktu dari waktu tolok Shanghai (UT+8.05.43) ke waktu tolok China (UT+8) sejak 1901 memengaruhi perhitungan 24 chi dan fase Bulan baru.

Hingga tahun 1949, China menerapkan waktu musim panas (daylight saving time) dengan menambahkan 1 jam ketika musim semi dan musim panas (menjadi UT+9) dan mengembalikan waktu ke semula ketika musim gugur dan dingin (menjadi UT+8).

Sejak 1949 hingga 1985, China tidak menetapkan waktu musim panas. Sedangkan sejak 1985 hingga 1991, China menerapkan kembali waktu musim panas. China selanjutnya menghapus waktu musim panas sejak 1992 dan berlaku hingga saat ini.

5 Asal-usul penomoran tahun kalender Imlek

  • Tahun Huangdi: menggunakan epoh awal kekuasaan Kaisar Kuning (2697 SM), 2022 = tahun 4720 era Huangdi
  • Tahun Yao: menggunakan epoh awal kekuasaan Kaisar Yao (2156 SM), 2022 = tahun 4178 era Yao
  • Tahun Gonghe: menggunakan epoh awal Kadipaten Gonghe (841 SM), 2022 = tahun 2863 era Gonghe
  • Tahun Konfusius: menggunakan epoh kelahiran Kongfuzi (551 SM), 2022 = tahun 2573 era Kongfuzi. Penanggalan ini digunakan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia
  • Tahun Qin: menggunakan epoh awal kekuasaan Kaisar Qin (221 SM), 2022 = tahun 2243 era Qin.



(rns/rns)