Aksi massa terus bergejolak di Kazakhstan akibat kemarahan warganya atas melonjaknya harga bahan bakar. Lalu, bagaimana nasib bandar antariksa Rusia di Kazakhstan?
Di negara pecahan Uni Soviet itu terdapat fasilitas peluncuran wahana luar angkasa Roscomos Rusia, yaitu bandar antariksa Baikonur. Meski berada di Kazakhstan, Kosmodrom Baikonur itu berada di bawah pengawasan Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roket Soyuz adalah salah satu wahana yang diluncurkan di Baikonur, letaknya sekitar 200 km di sebelah timur Laut Aral ini.
Ketika belum terpecah belah, Uni Soviet membangun fasilitas bandar antariksa Baikonur sejak tahun 1955 dan hingga saat ini aktif dipakai Rusia.
Terkait dampak memanasnya Kazakhstan, Roscomos memastikan bahwa Kosmodrom Baikonur tersebut aman.
"Situasi di Baikonur normal, semua lembaga penegak hukum bekerja secara rutin. Kepala Administrasi Baikonur, Konstantin Busygin, secara rutin melaporkan situasi di sekitar Baikonur kepada Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin," ujar siaran pers Roscosmos dikutip dari Space, Sabtu (8/1/2022).
![]() |
Lebih lanjut, Roscomos menyebutkan, sejauh ini tidak ada personil atau aset dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang terdampak dari kerusuhan yang terjadi di Kazakhstan.
Bandar antariksa Baikonur jadi lokasi peluncuran misi berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). NASA merupakan salah satu langganan 'nebeng' pakai roket Soyuz lewat daerah di Kazakhstan tersebut.
Hal itu tak terlepas dari NASA menghentikan program pesawat ulang-aliknya pada tahun 2011 lalu. Namun, sejak tahun 2020, NASA mulai beralih menggunakan jasa SpaceX untuk menerbangkan astronaut ke ISS pakai kapsul Dragon dari Florida, AS.
(agt/agt)