Organisasi Kesehatan Dunia WHO, merekomendasikan orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau penerima vaksin dengan jenis virus yang dimatikan (inactivated vaccine) seperti vaksin Sinovac agar segera menerima vaksin booster. Berikut ini semua hal tentang vaksin Sinovac yang perlu kalian tahu, yang dihimpun detikINET, Selasa (14/12/2021).
1. Kandungan Sinovac
Vaksin Sinovac, atau yang dikenal juga dengan nama CoronaVac, sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
CoronaVac merupakan vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif. Penyuntikan vaksin Sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawannya sehingga tidak terjadi infeksi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam produk vaksin ini juga terkandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.
2. Efikasi
Vaksin Sinovac dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd. Vaksin ini sudah melewati uji klinis fase ketiga yang dilakukan di Brasil, Turki, dan Indonesia. Uji klinis fase ketiga di Indonesia menunjukkan nilai efikasi vaksin, yaitu efek perlindungan terhadap COVID-19 sebesar 65,3%.
3. Efek samping
Vaksin Sinovac diberikan dalam dua dosis dengan 0,5 milimeter per dosisnya. Berdasarkan hasil uji klinis, dipastikan vaksin COVID-19 aman dan tidak menimbulkan efek samping serius.
Jika pun ada, beberapa efek samping yang terjadi setelah menerima vaksin Sinovac adalah:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan
- Demam
- Badan terasa lelah dan mengantuk
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
Penerima vaksin disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau semakin parah.
4. Mulai diberikan pada anak-anak
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah memulai vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11 tahun pada 14 Desember 2021. Pelaksanaan vaksinasi ini sesuai dengan Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Selain itu, Kemenkes juga telah mengantongi rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11 tahun.
Vaksin yang digunakan untuk sementara adalah Sinovac karena sudah mendapatkan Emergency Use Autorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
5. Saran untuk booster
Penerima vaksin dari virus COVID-19 yang dimatikan disarankan oleh WHO segera mendapatkan booster atau vaksin dosis ketiga. Saran untuk suntikan booster dikeluarkan agar tubuh tetap terlindungi dari virus Corona karena adanya penurunan kekebalan dari vaksin yang telah digunakan.
Rekomendasi ini dirilis setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) untuk imunisasi mengadakan pertemuan pada Selasa pekan lalu untuk mengevaluasi kebutuhan akan booster vaksin COVID-19.
Rekomendasi ini diterbitkan seiring munculnya kekhawatiran akan COVID-19 varian Omicron yang disebut lebih menular dan membuat kemampuan vaksin menurun.
(rns/fay)