Omicron Disebut Meniru Virus Flu Biasa
Hide Ads

Omicron Disebut Meniru Virus Flu Biasa

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 04 Des 2021 21:45 WIB
Omicron adalah varian baru virus Corona. Virus ini pertama kali terdeteksi di Afrika.
Omicron Disebut Meniru Virus Flu Biasa. Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7
Jakarta -

Varian Omicron dari virus yang menyebabkan COVID-19 kemungkinan memperoleh setidaknya satu dari mutasinya dengan mengambil potongan materi genetik dari virus lain, kemungkinan yang menyebabkan flu biasa, yang ada di sel terinfeksi yang sama.

Urutan genetik ini tidak muncul dalam versi virus Corona sebelumnya, yang disebut SARS-CoV-2, tetapi ada di mana-mana di banyak virus lain termasuk yang menyebabkan flu biasa, dan juga dalam genom manusia, kata para peneliti.

"Dengan menyisipkan potongan khusus ini ke dalam dirinya sendiri, Omicron mungkin membuat dirinya terlihat 'lebih manusiawi', yang akan membantunya menghindari serangan sistem kekebalan manusia," kata Venky Soundararajan dari Cambridge, perusahaan analitik data yang berbasis di Massachusetts, dikutip dari Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini bisa berarti virus lebih mudah menular, namun hanya menyebabkan penyakit ringan atau tanpa gejala. Para ilmuwan belum mengetahui apakah Omicron lebih menular daripada varian lainnya, apakah menyebabkan penyakit yang lebih parah atau apakah akan menyalip Delta sebagai varian yang paling umum. Perlu beberapa minggu untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Menurut penelitian sebelumnya, sel-sel di paru-paru dan sistem pencernaan dapat menampung SARS-CoV-2 dan virus Corona flu biasa secara bersamaan. Koinfeksi semacam itu mengatur terjadinya rekombinasi virus, sebuah proses di mana dua virus berbeda dalam sel inang yang sama berinteraksi sambil membuat salinan dirinya sendiri, kemudian menghasilkan salinan baru yang memiliki beberapa materi genetik dari kedua "orang tuanya".

ADVERTISEMENT

"Mutasi baru ini pertama kali dapat terjadi pada orang yang terinfeksi kedua patogen ketika versi SARS-CoV-2 mengambil urutan genetik dari virus lain," kata Soundararajan.

Urutan genetik yang sama muncul berkali-kali pada salah satu virus Corona yang menyebabkan pilek pada manusia, yang dikenal sebagai HCoV-229E dan pada virus human immunodeficiency (HIV) yang menyebabkan AIDS.

Afrika Selatan, tempat Omicron pertama kali diidentifikasi, memiliki tingkat HIV tertinggi di dunia, yang melemahkan sistem kekebalan dan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi virus flu biasa dan patogen lainnya. Di wilayah tersebut, ada banyak orang yang memungkinkan terjadinya rekombinasi yang menambahkan rangkaian gen ke Omicron.

"Kami mungkin melewatkan banyak generasi rekombinasi yang terjadi dari waktu ke waktu dan yang menyebabkan munculnya Omicron," kata Soundararajan.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi asal mula mutasi Omicron dan pengaruhnya terhadap fungsi dan transmisibilitas. Ada banyak hipotesis bersaing bahwa varian terbaru mungkin telah menghabiskan beberapa waktu untuk berevolusi dalam inang hewan.

Sementara itu, Soundararajan mengatakan, temuan baru ini menggarisbawahi pentingnya orang mendapatkan vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini.

"Anda harus memvaksinasi untuk mengurangi kemungkinan orang lain, yang kekebalannya terganggu, akan menghadapi virus SARS-CoV-2," kata Soundararajan.




(rns/afr)