Korea, Jepang dan Australia Kecam Senjata Anti Satelit Rusia
Hide Ads

Korea, Jepang dan Australia Kecam Senjata Anti Satelit Rusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 22 Nov 2021 18:41 WIB
Ilustrasi Satelit, Satelit
Ilustrasi satelit. Foto: Photo by NASA on Unsplash

Pihak Rusia kemudian angkat bicara dan mengakui uji coba itu, namun mereka membantah telah menimbulkan masalah di luar angkasa.

Pangkal permasalahan adalah kehancuran satelit oleh rudal Rusia berujung pada banyaknya serpihan di antariksa yang dikhawatirkan akan membahayakan satelit yang beroperasi pada saat ini maupun dalam jangka panjang. Bahkan uji coba ini memaksa para astronaut di International Space Station (ISS) berlindung di shelter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Rusia membenarkan bahwa mereka telah sukses melakukan uji coba senjata anti satelit itu, dengan menghancurkan pesawat antariksa Rusia Tselina-D yang berada di orbit Bumi sejak 1982 dan sudah tidak dipakai lagi.

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, menyatakan sistem mereka secara akurat menembak satelit tersebut dan serpihan yang ditimbulkan diklaimnya sama sekali tidak berbahaya.

ADVERTISEMENT

"Serpihan-serpihan yang terbentuk itu tidak menimbulkan bahaya apapun terhadap aktivitas di luar angkasa," demikian katanya.

Militer Rusia juga mengakui telah melangsungkan uji coba sesuai rencana untuk memperkuat kapabilitas pertahanannya, tapi membantah ada bahaya. Mereka menyatakan Amerika Serikat cuma mengada-ada dan tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Amerika Serikat tahu dengan pasti bahwa serpihan yang dihasilkan, dalam hal waktu dan parameter di orbit, tidak dan tidak akan menyebabkan ancaman pada stasiun di orbit, pesawat antariksa ataupun aktivitas di antariksa," sebut militer Rusia.

(fyk/fay)