Ide Metaverse Facebook disebut kritikus sebagai ancaman mengerikan bagi manusia dan sebuah distopia -- bayangan di mana ada penderitaan atau ketidakadilan yang besar di masa mendatang.
Meta, nama baru Facebook ini menginvestasikan miliaran dolar ke dalam sebuah proyek yang berharap untuk melihat penciptaan lingkungan realitas virtual yang imersif. Ide ini yang dinamakan sebagai Metaverse. Nantinya, dengan Metaverse, orang dapat berinteraksi dengan pengguna dan dunia buatan di sekitar mereka.
Dr David Reid, Profesor AI dan Spatial Computing di Liverpool Hope University salah satu yang agak khawatir dengan ide ini. Meskipun dia percaya bahwa Metaverse berpotensi membawa beberapa hal menarik bagi umat manusia, itu juga berisiko memperdalam masalah yang ada seperti masalah privasi data dan cyberbullying secara drastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih mengkhawatirkan lagi, ia berpendapat bahwa perkembangan teknologi ini akan mengaburkan batas antara virtual dan realitas. Siapa pun yang menjadi penguasa realitas ini akan memiliki akses ke jumlah data yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu artinya: kekuatan yang tak terhitung jumlahnya.
"Pasar untuk itu sangat besar. Siapa pun yang mengendalikannya, pada dasarnya akan memiliki kendali atas seluruh realitas Anda," ucap Dr Reid.
"Banyak sistem prototipe MR [mixed-reality] saat ini memiliki teknologi pelacakan wajah, mata, tubuh, dan tangan. Sebagian besar memiliki kamera canggih. Beberapa bahkan menggabungkan teknologi Electroencephalogram (EEG) untuk mengambil pola gelombang otak. Dengan kata lain, semua yang Anda katakan, manipulasi, lihat, atau bahkan pikirkan dapat dipantau di MR. Data yang akan dihasilkan ini akan sangat luas dan sangat berharga," tegasnya.
Itulah mengapa Dr Reid bersikeras kita membutuhkan sistem untuk mengawasi Metaverse. Tidak ada satu perusahaan pun yang boleh melakukan kontrol terhadap hal sebesar itu, menurutnya.
Reid tidak sendirian dalam keprihatinannya. Kritikus terkemuka lainnya dari metaverse adalah Roger McNamee, seorang investor awal di Facebook. Ia berbicara di Web Summit di Lisbon minggu ini, McNamee dilaporkan mengatakan bahwa dia yakin proyek metaverse diburu-buru oleh Facebook dalam upaya untuk membelokkan pers buruk yang dihasilkan oleh kesaksian pelapor Frances Haugen.
"Facebook seharusnya tidak diizinkan untuk membuat metaverse dystopian," kata McNamee kepada BBC.
"Facebook seharusnya kehilangan hak untuk membuat pilihannya sendiri. Seorang regulator harus ada di sana memberikan persetujuan awal untuk semua yang mereka lakukan. Jumlah kerugian yang mereka lakukan tidak terhitung," tambahnya. Demikian melansir IFL Science, Senin (8/11/2021).