Dahsyatnya Bencana Asteroid yang Melanda Bumi di Masa Silam
Hide Ads

Dahsyatnya Bencana Asteroid yang Melanda Bumi di Masa Silam

Tim - detikInet
Selasa, 26 Okt 2021 21:40 WIB
Asteroid yang terdeteksi mendekati bumi
Ilustrasi asteroid. Foto: NASA
Jakarta -

Hantaman asteroid yang menimbulkan bencana besar merupakan sesuatu yang sangat langka. Akan tetapi saat terjadi, akibatnya memang mengerikan. Berikut contohnya yang terjadi pada jutaan tahun silam:

Kepunahan Dinosaurus

Pada 66 juta tahun silam, asteroid raksasa menghantam perairan di dekat semenanjung Yucatan, Meksiko, menimbulkan bencana besar yang akhirnya memusnahkan dinosaurus. Debu masif menghalangi sinar Matahari, membuat temperatur udara global anjlok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tabrakan asteroid itu juga menimbulkan tsunami dahsyat, yang diperkirakan memicu ombak setinggi 1,5 kilometer yang menghantam sebagian Amerika Utara, diikuti tsunami berikutnya dalam skala yang lebih kecil. Dalam penelitian terbaru, bukti adanya tsunami tersebut ditemukan dalam sedimen yang terkubur di wilayah Lousiana.

"Bagus untuk benar-benar punya bukti akan sesuatu yang sudah sangat lama menjadi teori," cetus Sean Gullick, pakar geofisika dari University of Texas mengenai penelitian ini.

ADVERTISEMENT

Ilmuwan sudah menghabiskan waktu beberapa dekade untuk menemukan bukti tsunami raksasa tersebut. Dalam riset terbaru, periset menggunakan perangkat pencitraan seismik yang biasa dipakai oleh perusahaan minyak.

Mereka memindai tanah di kedalaman tanah, sampai ke lapisan pada waktu tabrakan asteroid terjadi. Berhasil ditemukan semacam riak yang sudah dalam bentuk fosil yang disimpulkan sebagai jejak dari tsunami tersebut, yang berasal dari kawah tumbukan asteroid.

Seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, tsunami itu sangat tinggi dan intens. Ketika sampai di tanah, tsunami menimbulkan gempa Bumi besar sehingga terjadi kerusakan di area sekitarnya. Makhluk di lautan pun mendarat di tanah dan sebaliknya, sehingga jutaan jadi korban.

Bergerak begitu cepat, tsunami menghantam daratan, menghancurkan berton-ton bebatuan. Pepohonan besar, beragam jenis ikan dan dinosaurus di laut dibawa oleh gelombang tsunami itu dan fosilnya tersimpan jauh di daratan.

Bencana itu memang dahsyat. Terindikasi, tabrakan asteroid menguapkan sulfur di bebatuan, kemudian terbentuk aerosol sulfate di atmosfer dan menyebabkan pendinginan temperatur dalam skala global.

Diestimasi sedikitnya 325 miliar metrik ton sulfur dihasilkan sebagai imbas hantaman asteroid yang selain dahsyat juga mengakibatkan perubahan iklim. Dinosaurus pun akhirnya tidak mampu bertahan dan punah.

Halaman selanjutnya: kepunahan gajah purba>>>

Kepunahan Gajah Purba

Sekitar 13 ribu tahun silam, hewan raksasa semacam mastodon dan mammoth atau gajah purba, harimau sabertooth dan sloths tanah lenyap dari Bumi. Penelitian terkini menyebutkan teori bahwa mereka dimusnahkan oleh hantaman atau asteroid mungkin benar adanya.

Teori musnahnya binatang tersebut oleh asteroid muncul pertama kali tahun 2007 dengan sebutan Younger Dyras Impact Hypothesis. Batu asing yang menabrak Bumi 12.800 tahun silam menimbulkan pendinginan ekstrim dan menyebabkan 35 spesies hewan besar punah.

Di waktu yang sama, populasi manusia merosot. Hasil tumbukan mengakibatkan pula munculnya kebakaran hutan besar di mana asapnya menghalangi Matahari sehingga udara dingin berlangsung lebih lama.

Perubahan iklim tersebut mengubah kondisi Bumi menjadi seperti di zaman es selama 1.400 tahun. Dalam riset terbaru di jurnal Nature, bukti tabrakan meteor di waktu tersebut ditemukan dalam tingginya kandungan platinum, yang biasanya berasal dari asteroid atau komet, di inti sedimen di South Carolina.

"Sudah ada penelitian lain beberapa tahun terakhir dengan data yang sama yang hampir secara universal mendukung bahwa ada tabrakan antariksa atau komet yang menyebabkan peristiwa iklim Younger Dyras," sebut Christopher Moore, arkeolog University of South Carolina.

Bukti yang tersebar di Eropa, Amerika Utara, Chile sampai Afrika Selatan membuat mereka yakin peristiwa ini berimbas secara global. Studi yang berlangsung beberapa waktu sebelumnya menyebut ada tabrakan asteroid di Greenland pada 12.800 tahun silam dengan konsekuensi global.

Menurut Moore, tabrakan asteroid bukan satu-satunya pemicu kepunahan. "Tabrakan itu berkontribusi pada kepunahan, tapi bukan penyebab satu-satunya," kata dia, dikutip detikINET dari Fox News.

"Perburuan besar-besaran oleh manusia tentu berperan, demikian pula perubahan iklim. Sebagian dari hewan selamat setelah event, dalam beberapa kasus sampai berabad-abad," cetusnya.

Tentu teori itu belum diterima oleh semua ilmuwan. Tapi Moore yakin seperti halnya kepunahan dinosaurus oleh asteroid sudah diterima luas di kalangan ilmuwan, keyakinan dan bukti bahwa mammoth dan hewan lainnya juga punah dengan cara yang sama mungkin nantinya akan didukung penuh.