Riset: Asteroid Berbahaya Bisa Dibom dengan Rudal Nuklir

Riset: Asteroid Berbahaya Bisa Dibom dengan Rudal Nuklir

ADVERTISEMENT

Riset: Asteroid Berbahaya Bisa Dibom dengan Rudal Nuklir

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 19 Okt 2021 05:45 WIB
Asteroid yang terdeteksi mendekati bumi
Ilustrasi asteroid. Foto: NASA
Jakarta -

Berbagai studi terus dilakukan untuk mengantisipasi ancaman asteroid. Dalam riset terbaru, dianalisis bagaimana kemungkinan rudal nuklir dimanfaatkan untuk menghancurkan obyek di antariksa tersebut.

Studi ini dilakukan oleh akademisi di Johns Hopkins University. Disebutkan bahwa menembakkan rudal nuklir satu megaton pada asteroid kecil yang akan menerjang Bumi punya peluang 99% untuk menghentikannya.

"Jika kita memanfaatkan teknik nuklir ini setidaknya sebulan sebelum terjadi tabrakan, kita bisa mencegah sampai 99% massa-nya menabrak Bumi," sebut pemimpin penelitian ini, Patrick King yang dikutip detikINET dari Gizmodo, Selasa (19/10/2021).

Metode ini mirip-mirip dengan skenario di film Armageddon yang dibintangi oleh Bruce Willis. Namun bedanya, tidak perlu sampai mendaratkan astronaut ke asteroid melainkan hanya menembakkan rudal nuklir dari Bumi yang diarahkan ke asteroid.

Gagasan menghancurkan asteroid dengan nuklir sebenarnya bukan hal baru. Kekhawatiran sebelumnya adalah pecahan dari asteroid itu masih cukup besar dan tetap melaju ke Bumi sehingga tetap saja tinggi risikonya.

Akan tetapi dalam simulasi yang dilakukan di penelitian baru ini, bom yang 50 kali lebih kuat dari bom nuklir yang dijatuhkan ke Hiroshima, disimpulkan bahwa pecahan asteroid tidak akan membahayakan.

Nah semakin besar asteroid yang mengancam, maka tembakan rudal nuklir jangka waktunya harus lebih lama agar pecahannya tidak sampai ke Bumi, yaitu sekitar 6 bulan sebelumnya. Jika asteroid berukuran kecil, jangka waktunya antara satu sampai dua bulan sebelum perkiraan tabrakan.

"Kami menemukan bahwa metode ini bisa menjadi strategi pertahanan planet yang sangat efektif menangkal asteroid meski intervensinya terlambat dan haruslah dipertimbangkan sebagai strategi cadangan yang efektif jika metode utama gagal," tambahnya.



Simak Video " 'Asteroid Natal' yang Lagi Dekat dengan Bumi, Apa Itu?"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT