Badai Matahari telah melanda Bumi. Peristiwa ini menimbulkan munculnya cahaya aurora spektakuler di beberapa tempat, bahkan bisa dilihat sampai Kota New York di Amerika Serikat. Namun di sisi lain, ada pula potensi risikonya.
Suar atau Lidah Api Matahari atau istilahnya coronal mass ejection (CME), terdeteksi muncul di Matahari pada hari Sabtu (9/10). Peristiwa ini berbarengan dengan naiknya aktivitas Matahari atau solar maximum.
Lembaga National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memperingatkan bahwa Badai Matahari kali ini kategorinya kemungkinan G2 sehingga cukup kuat. Badai Matahari dalam skala tersebut dapat berdampak misalnya gangguan satelit, pembangkit listrik dan lainnya. Akan tetapi apabila dibanding skala paling ekstrem yaitu G5, mungkin bahayanya tidak terlampau merugikan.
Belum lama ini, asisten profesor di University of California, Sangeetha Abdu Jyothi, dalam makalahnya mengatakan badai matahari yang ekstrem bisa mengakibatkan 'kiamat internet' yang membuat sebagian besar populasi sulit terhubung ke internet selama berminggu-minggu. Namun Badai Matahari kali ini tidak sampai mengakibatkan kemungkinan itu.
Adapun persiapan menghadapi badai matahari ekstrem masih minim karena fenomena ini memang sangat jarang terjadi. Ilmuwan memperkirakan kemungkinan terjadinya fenomena cuaca luar angkasa yang berdampak langsung ke Bumi antara 1,6% hingga 12% per dekade.
Di sisi lain, peristiwa alam itu menimbulkan pula cahaya aurora yang indah, biasanya hanya dapat terlihat di area dataran tinggi yang dekat dengan Kutub Utara atau Kutub Selatan. Namun saking kuatnya, kali ini aurora itu bisa disaksikan pula di New York, Wisconsin sampai Washington.
Aurora from central SD last night. pic.twitter.com/oLjeANCTkr
— Randy Halverson ☄ (@dakotalapse) October 12, 2021
Di Dakota Selatan, seorang fotografer berhasil mengabadikan pemandangan indah aurora yang dibagikan di media sosialnya ini.
NOAA telah memberi peringatan dini tentang masalah orientasi satelit yang mungkin terganggu dan lain-lainnya. Sebab di masa silam, memang pernah terjadi Badai Matahari yang menyebabkan gangguan cukup parah di Bumi.
Baca juga: Ancaman Kiamat dari Badai Matahari |
Simak Video "Video: Potret Bagain Kutub Matahari Tertangkap Kamera Ilmuwan"
(fyk/fay)