Ramalan Tamatnya Pandemi Corona yang Bikin Optimis
Hide Ads

Ramalan Tamatnya Pandemi Corona yang Bikin Optimis

Tim - detikInet
Minggu, 10 Okt 2021 06:15 WIB
Wabah virus corona telah ditetapkan oleh WHO sebagai darurat global. Para ilmuwan di berbagai negara di dunia berlomba-lomba mengembangkan vaksin dari virus itu
Pengembangan vaksin Corona. Foto: AP Photo
Jakarta -

Pandemi Corona sudah berlangsung cukup lama. Kapan berakhirnya? Beberapa ilmuwan dan pentolan perusahaan vaksin menyuarakan ramalan optimis. Berikut rangkumannya.

CEO Moderna

CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan pandemi COVID-19 bisa berakhir dalam setahun ke depan seiring peningkatan produksi vaksin menjamin pasokan global untuk mengendalikan virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda melihat perluasan kapasitas produksi di seluruh industri ini selama enam bulan terakhir, dosis yang cukup akan tersedia pada pertengahan tahun depan sehingga semua orang di Bumi ini dapat divaksinasi. Booster juga harus dimungkinkan sejauh yang diperlukan," katanya kepada surat kabar Swiss, Neue Zuercher Zeitung.

"Mereka yang tidak divaksinasi akan mendapat kekebalan diri mereka sendiri secara alami, karena varian Delta sangat menular. Dengan cara ini kita akan berakhir dalam situasi yang mirip dengan flu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ditanya apakah itu berarti dunia akan kembali normal pada paruh kedua tahun depan, dia berkata, "Mulai hari ini, dalam setahun, saya berasumsi."

CEO Pfizer

CEO Pfizer Albert Bourla juga menyuarakan nada optimisme. "Dalam waktu satu tahun, saya pikir kita akan mampu kembali ke kehidupan yang normal," cetusnya dalam wawancara dengan ABC.

Akan tetapi bisa jadi agar pandemi Corona tetap terkendali, orang perlu divaksin sekali dalam setahun. Selain itu, menurutnya bukan berarti varian baru virus Corona tidak akan muncul lagi.

"Saya tidak berpikir hal ini berarti bahwa varian (Corona) tidak akan terus muncul dan juga bukan kita bisa meneruskan kehidupan tanpa divaksin. Namun sekali lagi, hal itu masih harus dilihat," tambahnya yang dikutip detikINET dari CNBC.

"Skenario terkuat menurut saya adalah, karena virus ini menyebar di seluruh dunia, akan terus muncul varian baru. Juga vaksin kita akan bertahan setidaknya setahun dan skenario terkuat adalah vaksinasi tahunan, namun kami belum begitu tahu, kita harus menunggu dan melihat datanya," papar Bourla lagi.

Pembuat Vaksin AstraZeneca

Profesor Dame Sarah Gilbert, salah satu pengembang vaksin Corona dari AstraZeneca, memberikan prediksi menggembirakan tentang virus Corona COVID-19. Ia menyebut COVID-19 cenderung tidak akan lagi bermutasi menjadi varian yang lebih mematikan dan pada akhirnya akan menjadi seperti flu biasa.

"Kita sudah hidup berdampingan dengan 4 virus Corona manusia berbeda dan kita tidak lagi terlalu memikirkannya dan pada akhirnya, SARS-CoV-2 ini akan menjadi salah satunya," demikian prediksinya seperti dikutip detikINET dari Daily Mail.

"Pertanyaannya hanyalah seberapa lama kita akan sampai ke sana dan apa yang harus kita lakukan untuk mengendalikannya pada saat ini," tambahnya.

ia menyatakan virus cenderung akan menjadi lebih lemah setelah bersirkulasi ke banyak populasi manusia, termasuk virus Corona.

"Kita normalnya melihat bahwa virus akan menjadi kurang berbahaya seiring mereka lebih mudah bersirkulasi dan tidak ada alasan untuk berpikir kita akan punya versi lebih jahat dari SARS-CoV-2," cetusnya.

Virus Corona ini menurutnya hanya akan menyebabkan penyakit yang ringan nantinya. Kecil kemungkinanya ia bermutasi ke strain yang bisa lolos dari perlindungan vaksin karena sudah tidak ada banyak ruang bagi virus ini untuk berkembang lebih jauh lagi.