Bill Gates: ke Antariksa? Banyak PR di Bumi
Hide Ads

Bill Gates: ke Antariksa? Banyak PR di Bumi

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 29 Sep 2021 08:48 WIB
FILE - In this Feb. 9, 2019, file photo, Bill Gates, chairman of the Bill & Melinda Gates Foundation, attends the Africa Leadership Meeting - Investing in Health Outcomes held at a hotel in Addis Ababa, Ethiopia. Leaders of the Gates and Rockefeller Foundations β€” grant makers that have committed billions of dollars to fight the coronavirus β€” are warning that without larger government and philanthropic investments in the manufacture and delivery of vaccines to people in poor nations, the pandemic could set back global progress on education, public health, and gender equality for years. (AP Photo/Samuel Habtab, File)
Foto: AP/Samuel Habtab
Jakarta -

Bill Gates, saat ditanya pendapatnya mengenai para miliuner yang menginvestasikan hartanya untuk perjalanan luar angkasa, mengatakan dia lebih terobsesi memberantas berbagai penyakit di Bumi.

"Saya menjadi terobsesi dengan hal-hal seperti Malaria, HIV, dan ingin menyingkirkan penyakit itu. Saya mungkin akan membuat orang bosan membicarakan penyakit di berbagai kesempatan. (Pergi) ke luar angkasa? Banyak pekerjaan yang harus kita lakukan di Bumi ini," kata Bill Gates.

Hal ini disampaikan Bill Gates saat berbincang di acara talk show The Late Late Show yang dibawakan oleh James Corden, membicarakan tentang krisis iklim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilihat dalam tayangan di channel YouTube The Late Late Show, Corden membuka percakapan dengan berterima kasih kepada Bill Gates karena menjadi satu dari sekian miliuner yang tidak "melarikan diri" ke luar angkasa.

Selama sisa wawancara, Bill Gates berulang kali menyerukan agar semua orang bersikap optimistis, dan mengajak bekerja sama mengatasi krisis akibat perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

Pertanyaan Corden kepada Bill Gates tampaknya merujuk pada penerbangan luar angkasa yang baru-baru ini dilakukan para miliarder, yakni pendiri Amazon Jeff Bezos dan pendiri Virgin Richard Branson pada Juli lalu.

Miliuner lainnya, Jared Issacman, juga memimpin misi ke luar angkasa yang diberi nama Inspiration4. Misi ini disebut sebagai penerbangan antariksa pertama di dunia yang dilakukan warga biasa.

Penerbangan itu menggunakan kapsul Dragon dan roket SpaceX yang dibangun oleh miliuner lainnya, Elon Musk. Memang, kontribusi misi eksplorasi luar angkasa diapresiasi. Namun di saat bersamaan, perjalanan ke luar angkasa juga menuai kritikan.

Awal pekan ini, Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pidato pembukaannya di majelis umum PBB, membahas kesenjangan antara yang kaya dan miskin, salah satunya menyinggung betapa kontrasnya ketika para miliuner berwisata ke luar angkasa, ada jutaan orang kelaparan di Bumi.

Baik Bezos maupun Musk sama-sama membela diri, namun juga mengakui kritik yang dialamatkan terhadap mereka. Bezos mengatakan apa yang dikatakan para pengkritiknya sebagian besar benar dan berkata bahwa manusia harus mulai memikirkan Bumi maupun eksplorasi luar angkasa.

"Kita harus melakukan keduanya. Kita memiliki banyak masalah di Bumi, dan kita perlu mengatasinya. Tetapi kita juga perlu melihat ke masa depan, kita selalu melakukannya sebagai spesies dan sebagai peradaban," ujarnya seperti dikutip dari Guardian.

Sementara itu, Musk, yang sejauh ini belum pergi ke luar angkasa, mengatakan, manusia harus mengerahkan sebagian besar sumber daya yang dimilikinya untuk memecahkan masalah di Bumi.

"Mungkin sekitar 99% (sumber daya) plus ekonomi kita, harus didedikasikan untuk memecahkan masalah di bumi. Tapi saya pikir, mungkin sekitar 1%, atau kurang dari 1%, dapat diterapkan untuk memperpanjang kehidupan di luar Bumi," ujarnya.

[Gambas:Youtube]



(rns/afr)