Saat miliarder Elon Musk, Jeff Bezos dan Richard Branson membuat wisata ke luar angkasa, banyak pihak yang mengkritik mereka karena dilakukan di tengah perjuangan melawan pandemi. Salah satu pihak yang mengkritik adalah Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa António Guterres.
Kritik Guterres disampaikan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Rabu (22/9). Di sela-sela pidatonya tentang pemerataan distribusi vaksin COVID-19 dan perubahan iklim, Guterres menyempatkan diri mengkritik perkembangan wisata antariksa belakangan ini.
Menurut Guterres, perjalanan para miliarder seperti Bezos dkk ke luar angkasa menunjukkan kesenjangan ekonomi yang makin menganga di tengah pandemi.
"COVID dan krisis iklim telah mengekspos kerentanan yang mendalam sebagai masyarakat dan sebagai planet. Namun alih-alih kerendahan hati dalam menghadapi tantang epik ini, kita malah melihat keangkuhan," kata Guterres, seperti dikutip dari The Hill, Sabtu (25/9/2021).
"Ketika mereka melihat miliarder berwisata ke luar angkasa di saat jutaan orang kelaparan di Bumi ... orang-orang yang kami layani dan wakili mungkin akan kehilangan kepercayaannya bukan hanya pada pemerintah dan institusi mereka -- tapi juga pada nilai-nilai yang menjiwai PBB selama 75 tahun," sambungnya.
Seperti diketahui, pada 11 Juli lalu Richard Branson menjadi miliarder pertama yang terbang ke luar angkasa menggunakan pesawat buatan perusahaannya Virgin Galactic. Sembilan hari kemudian, Jeff Bezos menyusul langkah Branson ke antariksa dengan menggunakan roket New Shepard buatan Blue Origin.
Selain Bezos dan Branson, Elon Musk selaku pendiri SpaceX juga turut mengembangkan bisnis wisata luar angkasa dan belum lama ini meluncurkan misi luar angkasa yang diisi awak sipil. Bedanya Musk hingga saat ini belum pernah terbang langsung ke orbit.
Meski beberapa penerbangan perdana ini ditumpangi oleh relawan dan astronaut veteran, harga tiket yang dipatok untuk mengikuti perjalanan ini terbilang fantastis. Misalnya jika ingin berwisata ke luar angkasa menggunakan pesawat Virgin Galactic, calon penumpang harus menyiapkan dana sebesar USD 250.000 atau sekitar Rp 3,5 miliar.
Bezos sendiri sempat menjawab kritik serupa sesaat sebelum terbang ke luar angkasa. Dalam wawancara dengan CNN, Bezos mengakui memang ada banyak masalah di Bumi yang harus diselesaikan, tapi mengembangkan teknologi untuk masa depan juga tidak kalah pentingnya.
"Mereka sebagian besar benar. Kita harus melakukan dua-duanya. Kita memiliki banyak masalah saat ini di Bumi dan kita harus menyelesaikannya, dan kita harus selalu melihat masa depan. Kita harus melakukan keduanya," kata Bezos saat itu.
Simak Video "Yang Akan Dibicarakan Elon Musk hingga Anne Hathaway di B20 Summit"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fay)