Fenomena Langit September: Hari Tanpa Bayangan dan Hujan Meteor
Hide Ads

Fenomena Langit September: Hari Tanpa Bayangan dan Hujan Meteor

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 02 Sep 2021 14:03 WIB
Sepuluh peristiwa astronomi paling ditunggu di tahun 2021, dari hujan meteor hingga fenomena dua planet berhadapan
Fenomena Langit September: Hari Tanpa Bayangan hingga Hujan Meteor. Foto: BBC Magazine

5. Fase Bulan Baru

Fenomena langit fase Bulan baru atau konjungsi solar Bulan merupakan konfigurasi ketika Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi yang segaris dengan Matahari dan Bumi.

Mengingat orbit Bulan yang membentuk sudut 5,1 derajat terhadap ekliptika, bayangan Bulan tidak selalu jatuh di permukaan Bumi ketika fase Bulan baru, sehingga setiap fase Bulan baru tidak selalu beriringan dengan gerhana Matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fase Bulan Baru kali ini terjadi pada 7 September pukul 07.51 WIB/08.51 WITA/09.51 WIT, dengan jarak 377.022 kilometer dari Bumi, dan terletak di konstelasi Leo. Sayangnya, fenomena ini hanya dapat disaksikan menggunakan alat bantu penglihatan.

6. Aphelion Merkurius

Aphelion secara umum merupakan konfigurasi ketika planet berada di titik terjauh dari Matahari. Hal itu disebabkan oleh orbit planet yang berbentuk elips dengan Matahari dan terletak di salah satu dari dua titik fokus orbit tersebut.

ADVERTISEMENT

Aphelion Merkurius terjadi setiap rata-rata 88 hari sekali atau dalam setahun setidaknya terjadi empat kali. Fenomena ini terjadi pada 6 September 2021, pukul 07.28 WIB/ 08.28 WITA/09.28 WIT dengan jarak 69.817.000 kilometer dari Matahari.

7. Konjungsi Bulan-Mars

Puncak konjungsi Bulan-Mars terjadi pada 8 September pukul 02.36 WIB/03.36 WITA/04.36 WIT dengan sudut pisah 3,8 derajat. Fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak malam sebelumnya, dari arah Barat sekitar 15 menit setelah Matahari terbenam selama 5 menit, dan hanya dapat disaksikan dengan menggunakan alat bantu.

Fenomena itu terjadi ketika konjungsi Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi 0,3%. Sedangkan Mars bermagnitudo 1,68. Sudut pisah Bulan-Mars sebesar 6,66 derajat hingga 6,61 derajat.

8. Konjungsi Triple Bulan-Mars-Merkurius

Fenomena langit konjungsi triple Bulan-Mars-Merkurius dapat disaksikan dengan mata telanjang, sekitar 20 menit setelah Matahari terbenam pada 8 September.

Saat konjungsi tripel, Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi 2,5 hingga 2,6%. Magnitudo Mars bervariasi antara 1,69 hingga 1,68. Sedangkan magnitudo Merkurius terbilang konstan sebesar 0,18.

Sudut pisah Merkurius-Bulan sebesar 10,3 derajat, sedangkan sudut pisah Bulan-Mars sebesar 8,5 derajat. Mars terbenam lebih dahulu pada pukul 18.30 waktu setempat, disusul Bulan yang terbenam 30 menit kemudian. Merkurius terbenam paling akhir, sekitar pukul 19.30 waktu setempat

(rns/fay)