Taiwan Bangun Tempat Peluncuran Roket Sendiri, Indonesia Kapan?
Hide Ads

Taiwan Bangun Tempat Peluncuran Roket Sendiri, Indonesia Kapan?

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 26 Agu 2021 22:36 WIB
A SpaceX Falcon 9 lifts off from Cape Canaveral Air Force Station, Fla., Monday, July 20, 2020. The rocket is carrying ANASIS II, a national security satellite for South Korea. (Craig Bailey/Florida Today via AP)
Peluncuran roket Falcon 9 milik SpaceX di Florida, AS. Foto: Craig Bailey/Florida Today via AP
Jakarta -

Perlombaan menuju ke luar angkasa makin ramai dengan bertambahnya negara-negara yang ambil bagian. Taiwan adalah salah satu yang ikut meramaikan persaingan menuju antariksa dengan membangun tempat peluncuran roket sendiri.

Kepala badan antariksa nasional Taiwan, National Space Organization (NSO) Wu Jong-shin pekan ini mengumumkan pemerintah Taiwan akan membangun situs peluncuran roket untuk pengembangan jangka panjang program luar angkasa negara tersebut.

Rencana tersebut diungkapkan setelah perusahaan roket komersial yang berbasis di Taiwan, TiSPACE, memperoleh persetujuan untuk meluncurkan roket pertamanya di Australia, setelah sebelumnya gagal menemukan lokasi peluncuran yang sesuai di Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TiSPACE akan melakukan uji terbang Hapith I, sebuah roket sains sub-orbital 10 meter dua tahap, dari Kompleks Peluncuran Orbital Whalers Way, yang dioperasikan oleh Southern Launch asal Australia. Adapun tanggal peluncuran akan ditentukan oleh TiSPACE dan Southern Launch dalam beberapa bulan mendatang.

"TiSPACE tidak dapat meluncurkan roket Hapith I di Taitung seperti yang direncanakan semula karena sengketa hukum. Hal ini memaksa NSO membuat rencana untuk lokasi lain. Sementara sambil mempertimbangkan sebuah situs di Pingtung selatan, TiSPACE memperoleh persetujuan di Australia terbukti jauh lebih cepat," kata Wu seperti dikutip dari Taiwan News.

ADVERTISEMENT

Wu menambahkan, bagaimanapun pemerintah Taiwan memiliki rencana jangka panjang untuk membangun situs peluncuran roket. Dia juga menyebutkan, Kementerian Sains dan Teknologi Taiwan tahun lalu merilis seperangkat pedoman keamanan untuk peluncuran roket penelitian.

Menurut pedoman tersebut, lokasi peluncuran di Pingtung hanya akan bersifat sementara, dan rencana tersebut tidak dapat diselesaikan untuk saat ini karena negosiasi dengan penduduk setempat masih berlangsung.

"Tujuan utama NSO adalah untuk membangun situs peluncuran roket nasional permanen untuk pengembangan jangka panjang dari program luar angkasa bangsa," ujarnya.

Perencanaan situs peluncuran roket itu diharapkan akan dimulai sekitar tahun depan, setelah pengesahan rancangan undang-undang tentang pengembangan ruang angkasa masa depan negara itu. Jika disahkan, RUU itu akan memungkinkan peningkatan NSO menjadi lembaga independen langsung di bawah Kementerian Sains dan Teknologi Taiwan.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia juga punya rencana program bandar antariksa. Sampai saat ini, rencananya sudah diberi legalisasi melalui UU Keantariksaan dan sudah masuk di Rencana Induk Keantariksaan 2015-2040.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menetapkan Biak di Papua sebagai lokasi bandar antariksa. Sampai saat ini, rencananya baru sampai penjajakan kemitraan dengan sejumlah pihak termasuk SpaceX. Sabar ya, detikers!




(rns/fay)