Obyek berbentuk spiral menimbulkan kehebohan ketika muncul di langit kawasan Pasifik beberapa waktu yang lalu. Para penduduk yang melihatnya di kepulauan Pasifik pun bertanya-tanya tentang asal muasal obyek tersebut.
Warga di Kaledonia Baru, Tokelau, Samoa dan Fiji, melaporkan fenomena spiral itu pada tanggal 18 Juni di langit malam hari. "Spiral yang aneh muncul di langit Kaledonia Baru dan Vanuatu pada sekitar jam 6 malam," sebut Caledonian Astronomical Association dalam keterangannya.
"Beberapa saksi mata menyaksikan fenomena aneh ini. Kami tidak punya penjelasannya," tambah mereka seperti dikutip detikINET dari Daily Mail. Fotonya juga ramai dibahas di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obyek spiral ini terlihat beberapa jam setelah China menerbangkan roket Long March 2C yang menggendong satelit Yaogon-30 ke orbit. Ketika kemudian diselidik lebih lanjut, ternyata ada keterkaitan dari dua peristiwa tersebut sehingga misterinya pun terpecahkan.
Jonathan McDowell selaku pakar astronom menyebutkan bahwa obyek spiral itu berasal dari aliran bahan bakar roket Long March 2C. "Di angkasa, spiral ini bertahan dalam bentuk itu dalam beberapa ratus mil karena tidak ada udara untuk merusaknya," kata dia.
"Itulah kenapa obyek itu tampak mengejutkan bagi kita, kita tidak terbiasa melihat hal seperti itu karena di Bumi selalu ada angin atau lainnya yang mengganggu benda-benda," tambah dia.
Ditambah lagi pada hari itu, hanya ada peluncuran roket Long March 2C sehingga disimpulkan itulah memang penyebabnya. "Benar bahwa satu-satunya peluncuran ke antariksa pada saat itu adalah dari China sekitar 15 menit sebelumnya," lanjut Jonathan.
"Kami mengetahui orbit dari roket tersebut karena pihak yang mengurusi antariksa di Amerika Serikat melacaknya saat mencapai orbit," pungkasnya. Fenomena yang mirip pernah terjadi sebelumnya, seperti di Norwegia pada taun 2009 usai Rusia menggelar uji coba misilnya.
(fyk/rns)