Di tahun 2021, astronaut Amerika James Lovell, Fred Haise, dan John Swigert menjadi tiga orang yang melakukan perjalanan luar angkasa terjauh dari Bumi selama misi Apollo 13.
Saat Lovell, Haise, dan Swigert terbang di belakang Bulan, mereka berada 400.171 kilometer dari permukaan Bumi. Cahaya membutuhkan waktu 1.335 detik untuk menempuh jarak tersebut. Apakah manusia bisa menjelajah lebih jauh lagi?
Mungki saja, suatu hari nanti. Mari kita lihat teknologi yang kita butuhkan untuk melangkah lebih jauh ke luar angkasa, seperti dikutip dari IFL Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan, Mars, dan lainnya
Jika tujuan kita adalah menjelajahi tata surya, kita sudah memiliki banyak teknologi untuk itu. Ada roket kuat yang sudah beberapa kali digunakan, dan kendaraan berawak sedang dirancang untuk membawa manusia kembali ke Bulan dan sekitarnya. Namun memang masih banyak kekhawatiran.
Semakin jauh kita dari Bumi, semakin tinggi dosis radiasi kosmik yang kita terima. Medan magnet planet kita yang kuat melindungi dari sebagian besar hal itu. Apa yang melindungi manusia saat pergi ke luar angkasa?
Para peneliti sebenarnya telah menguji sebuah solusi dengan belajar dari jamur yang ditemukan di Chernobyl yang bertahan dari radiasi. Suatu hari nanti, penelitian ini bisa digunakan sebagai sistem perisai hidup di pesawat ruang angkasa dan habitat manusia.
Secara umum, di tempat lain di tata surya terdapat lingkungan yang sangat berbahaya yang dapat dengan mudah membunuh kita. Meskipun kita mungkin mencapainya, tidak berarti kita bisa berkembang di sana.
Perlu diperhatikan juga kemungkinan adanya kehidupan alien di suatu tempat. Jadi kita perlu membahas bagaimana keberadaan kita di sana dapat membahayakan organisme potensial yang hidup di luar Bumi.
Menuju bintang
Seandainya semua tantangan perjalanan luar angkasa "lokal" sudah dapat ditaklukkan, mungkin manusia akan mengalihkan perhatian ke bintang-bintang. Bisakah kita melakukan perjalanan ke sistem bintang lain?
Mari kita lihat Proxima Centauri, bintang terdekat dengan Matahari. Dengan kecepatan cahaya, dibutuhkan lebih dari empat tahun untuk sampai ke sana. Jika kita ingin mencapai kecepatan pesawat luar angkasa tercepat yang pernah ada (Parker Solar Probe NASA dalam jarak terdekatnya dengan Matahari), dibutuhkan hampir 8.400 tahun untuk sampai ke sana.
Ada usulan untuk mengirim eksplorasi robotik ke sana. Miniatur robot luar angkasa mungkin sampai di sana hanya dalam beberapa dekade, dan yang lebih besar serta bertenaga nuklir dapat melakukan perjalanan dalam beberapa ratus tahun. Ide ini menarik, tapi tidak cocok untuk manusia. Jika pun berusaha diwujudkan, perjalanan ini memerlukan waktu di luar rata-rata umur manusia.
Selanjutnya: Mendekati kecepatan cahaya dan perjalanan ke ujung semesta