China Terbangkan Prototipe Robot Penambang ke Antariksa
Hide Ads

China Terbangkan Prototipe Robot Penambang ke Antariksa

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 28 Apr 2021 07:50 WIB
Robot penambang
Ilustrasi robot Space Origin yang baru diterbangkan. Foto: Space Origin
Jakarta -

Sebuah perusahaan startup asal China menerbangkan prototipe robot yang bisa membersihkan sampah antariksa. Caranya dengan mengambil sampah yang tertinggal oleh pesawat antariksa dengan jaring yang besar.

Robot bernama NEO-01 itu diterbangkan dengan roket Long March 6 yang dikembangkan oleh pemerintah China. Diluncurkan pula bersamanya beberapa buah satelit.

Seberat 30 kilogram, robot bersangkutan dibuat oleh Origin Space, perusahaan yang berbasis di Shenzhen. Tujuan jangka panjangnya sebenarnya bukan untuk membersihkan sampah, melainkan sebagai perintis teknologi untuk penambangan asteroid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari Reuters, Origin Space sendiri adalah startup penambangan antariksa. Memang di masa depan, asteroid menjadi sasaran penambangan karena kandungan mineralnya yang kaya.

Prototipe ini dirancang menangkap sampah antariksa kemudian membakarnya dengan sistem listrik. Hal ini akan berguna untuk ikut membersihkan luar angkasa dari sampah satelit lama dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

Origin Space akan menerbangkan lagi lebih banyak pesawat robot percobaan dan berambisi melakukan penambangan asteroid pertama pada tahun 2045 mendatang.

Di sisi lain, pemerintah China juga berambisi untuk menerbangkan wahana di dekat asteroid untuk mengambil sampelnya. Kemudian juga menciptakan sistem pertahanan dari asteroid yang nantinya mungkin mengancam Bumi.

Adapun perusahaan penambangan asteroid lain misalnya The Asteroid Mining Corporation yang berbasis di Inggris dan dikomandoi oleh CEO Mitch Hunter-Scullion. Saat ini, dia dan para pegawainya sedang bersiap meluncurkan satelit untuk mengamati dari dekat potensi penambangan asteroid.

"Bumi adalah tempat yang besar, tapi sumber daya kita terbatas. Seiring pertumbuhan populasi, akan ada tekanan. Kita sudah melihatnya di beberapa material. Jika penambangan mineral sudah mencapai puncaknya, mereka akan jadi lebih mahal dan merusak lingkungan untuk mengaksesnya," kata Mitch Hunter.




(fyk/fay)