Strain Brasil
Varian P1 pertama kali terdeteksi di Brasil dan diduga memicu lonjakan kasus COVID-19 di negara tersebut. Varian yang ditemukan di kota Manaus ini tampaknya lebih menular daripada jenis COVID-19 lainnya.
Bahkan, strain ini berpotensi ditularkan oleh seseorang yang sudah terinfeksi atau yang telah divaksinasi. Saat ini, varian tersebut juga berada dalam pengawasan Inggris yang sedang menelusuri orang-orang di negaranya yang mengidap strain Brazil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Public Health England (PHE) mengatakan, varian P.1 masuk dalam daftar "waspada" karena memiliki beberapa mutasi penting dengan varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan yakni B1351, seperti E484K dan N501Y.
"Ada kemungkinan bahwa varian ini mungkin kurang merespon dengan baik terhadap vaksin saat ini, tetapi diperlukan lebih banyak studi untuk memahami hal ini," kata PHE.
Strain Rusia
Lebih dari 70 warga Australia yang kembali dari luar negeri dan mendarat di Brisbane dengan penerbangan Qatar Airways, pekan ini menjalani karantina selama 14 hari. Masa karantina kemudian diperpanjang lima hari setelah dua orang dinyatakan positif mengidap strain Rusia yang disebut B11317.
Belum banyak informasi mengenai varian ini. Namun diketahui B11317 bersirkulasi di Inggris, Thailand, dan Swiss sejak awal Desember tahun lalu. Prof Peter Collignon dari ANU Medical School menjelaskan, nama varian baru biasanya diambil dari wilayah tempat varian tersebut pertama kali ditemukan.
Sementara itu, Dr Kirsty Short dari University of Queensland mengatakan, varian Rusia yang ditemukan pertama di Rusia belum tentu muncul pertama kali di wilayah tersebut.
Strain lainnya
Dua tim peneliti berbeda mengatakan pekan ini mereka menemukan varian virus Corona baru yang mengkhawatirkan di New York dan tempat lain di Timur Laut AS.
Varian ini diyakini membawa mutasi yang membantunya menghindari respons kekebalan alami tubuh. Peneliti genomik menamai varian tersebut sebagai B1526 dan diketahui ada pada orang-orang di lingkungan dari lingkungan beragam New York.
Salah satu mutasi pada varian ini memiliki persamaan dengan yang ditemukan pada B1351 di Afrika Selatan. Informasi lain menyebutkan, tampaknya varian ini juga menghindari respons tubuh terhadap vaksin.