Cara Sederhana Buktikan Hari Tanpa Bayangan
Hide Ads

Cara Sederhana Buktikan Hari Tanpa Bayangan

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 04 Mar 2021 12:09 WIB
Ilustrasi Hari Tanpa Bayangan
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Pada hari ini, Kamis (4/3/2021) Jakarta akan mengalami hari tanpa bayangan. Kalian bisa melakukan sejumlah eksperimen untuk mengecek fenomena alam tersebut.

Seperti yang disampaikan Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan Andi Pangerang, cara mempraktekkan hari tanpa bayangan ini cukup menggunakan prinsip T-R-T.

  • T yang berarti tegak lurus. Gunakan benda seperti tongkat lurus, spidol papan tulis, botol kaca, tumbler, hamper, atau benda tegak lurus lainnya yang bagian alasnya tidak bergelombang dan stabil ketika diberdirikan.
  • R yang berarti rata. Pastikan permukaan tempat menaruh benda maupun bayangan sudah rata.
  • T yang berarti tepat waktu. Ketika pengamatan, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan terkalibrasi (bisa disinkronkan dengan ntp.bmkg.go.id)

Sebagai informasi, Jakarta mengalami hari tanpa bayangan tepat pada pukul 12.04.24 WIB. Di waktu tersebut, detikers bisa melakukan pengamatan tidak ada bayangan pada benda tegak lurus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya Jakarta, Miangas dan juga Sabang juga mengalami fenomena alam serupa pada hari ini. Hanya saja waktu kedua daerah tersebut berbeda. Apabila Miangas terjadi pada pukul 11.37.01 WITA dan Sabang berlangsung pukul 12.41.47 WIB.

ADVERTISEMENT

Andi Pangerang menjelaskan Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan membelah garis khatulistiwa.

Dengan lokasi geografis seperti itu, Andi mengatakan, Matahari akan berada di atas wilayah Indonesia saat siang hari pada pekan keempat di bulan Februari sampai pekan pertama April.

"Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga ketika tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari," tutur Andi dalam keterangan tertulisnya.

Andi mengungkapkan bahwa hari tanpa bayangan terjadi dua kali dalam setahun di setiap kota-kota yang terletak di Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Selatan).

Sementara, untuk kota-kota yang terletak di Garis Balik dan Garis Balik Selatan akan mengalami hari tanpa bayangan sekali setahun, yakni ketika Solstis Juni (21/22 Juni) maupun Solstis Desember (21/22 Desember).

"Di luar wilayah tersebut, Matahari tidak akan berada di atas kepala kita (zenit) ketika tengah hari sepanjang tahun," sebut Andi.

Simak juga 'Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Banyuwangi':

[Gambas:Video 20detik]



(agt/fay)