Ingat Lagi Kilas Balik Setahun Corona dari Sisi Sains
Hide Ads

Setahun Corona

Ingat Lagi Kilas Balik Setahun Corona dari Sisi Sains

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 02 Mar 2021 15:41 WIB
Tempat pemakaman jenazah Covid-19 di Srengseng Sawah 2, Jakarta Selatan sudah mencapai 219 makam, Rabu (24/2). Sampai hari ini sudah ada 10 jenazah yang dimakamkan dengan menggunakan standar protokol kesehatan
Setahun Corona di Indonesia, Ingat Lagi Kilas Baliknya. Foto: Dedy Istanto
Jakarta -

Maret 2020 menjadi bulan penting dalam perjalanan melawan pandemi COVID-19 di Indonesia. Tanggal 2 Maret tepat satu tahun kasus positif terinfeksi virus Corona pertama di Indonesia diumumkan.

Saat itu, meski kabar tersebut mengagetkan, sebagian besar orang masih merasa keberadaan virus Corona adalah sesuatu yang tidak nyata. Tidak ada yang menyangka, tak lama setelah itu pandemi virus Corona melanda Indonesia, menyusul negara-negara lain di dunia yang sudah lebih dulu terdeteksi kasusnya. Berikut ini kilas baliknya.

Pengumuman kasus pertama

Perjalanan COVID-19 di Indonesia berawal saat pertama kali kabar terkonfirmasinya kasus positif COVID-19 langsung disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020. Jokowi mengungkapkan ada 2 orang yang berstatus positif COVID-19 yang disebut sebagai kasus 1 dan kasus 2 yang merupakan ibu dan anak asal Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menyampaikan kabar itu didampingi Menteri Kesehatan saat itu Terawan Agus Putranto, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ibu dan anak itu disebut tertular virus dari warga negara Jepang saat mengikuti sebuah acara di Jakarta.

Pembentukan Satgas COVID-19

Setelahnya, pada 3 Maret 2020 Jokowi menunjuk Achmad Yurianto menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19. Satuan tugas (Satgas) COVID-19 pun dibentuk untuk menjadi satu-satunya sumber rujukan informasi bagi masyarakat. Hal ini guna mencegah kesimpangsiuran informasi.

ADVERTISEMENT

Satgas dibentuk lewat Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 yang diteken Jokowi pada Jumat (13/3/2020).

Protokol kesehatan digalakkan

Untuk menekan laju penyebaran virus, protokol kesehatan pun digalakkan. Kebiasaan 3M yakni: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menjadi protokol kesehatan yang wajib dijalankan setiap orang.

Namun dengan kasus di Indonesia terus bertambah, para ahli menambah 3M menjadi 5M yakni ditambah dengan: menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Masyarakat pun diingatkan agar 5M tetap harus dilakukan meski program vaksinasi COVID-19 sudah dijalankan.

Selanjutnya: Pembuatan vaksin dikebut

Pembuatan vaksin dikebut

Barangkali tahun 2020 adalah tahunnya orang sangat bergantung dan mempercayai sains. Jika wabah sebelumnya perlu waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan vaksin, riset untuk pembuatan vaksin virus Corona berlangsung sangat cepat.

Para ilmuwan dan ahli di seluruh dunia, termasuk di Indonesia bergerak cepat mengebut tahapan pembuatan vaksin. Berbagai teknologi yang mendukung percepatan penemuan vaksin pun dikerahkan.

Kasus terus meningkat

Berbagai prediksi soal puncak pandemi bermunculan untuk menenangkan masyarakat. Mulai dari prediksi yang mengatakan pandemi akan berakhir pada Juli, Agustus, atau September 2020. Namun pada akhirnya semua prediksi tersebut bertumbangan.

Sejak kasus pertama diumumkan tersebut, jumlah orang yang positif terinfeksi Corona meningkat secara gradual. Dalam 6 bulan pertama, kurva kasus harian Corona meningkat secara signifikan. Pada 27 Juli 2020, kasus COVID-19 tembus di angka 100 ribu, dan hariannya terus meningkat pascalibur panjang Lebaran.

Hingga pada 23 November 2020, kasus COVID-19 di Indonesia mencapai setengah juta orang. Angka ini menyalip Filipina sebagai negara Asia Tenggara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak. Tak sedikit pihak yang menyatakan Indonesia gagal mengendalikan pandemi karena korban meninggal terus berjatuhan.

Jokowi divaksin

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac, CoronaVac mulai disuntikkan dalam program vaksinasi di Indonesia yang dimulai pada 13 Januari 2021. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac agar bisa digunakan di Indonesia.

Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19. Proses penyuntikan vaksin dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pukul 10.00 WIB dan disiarkan secara nasional untuk membangun kepercayaan publik.

Hingga saat ini, program vaksinasi di berbagai negara dan Indonesia sedang berjalan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kawanan. Pandemi belum berakhir, maka kita semua jangan lengah untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan.