Analisa Berbagai Suara Dentuman Misterius di Indonesia
Hide Ads

Analisa Berbagai Suara Dentuman Misterius di Indonesia

Aisyah Kamaliah - detikInet
Minggu, 31 Jan 2021 18:37 WIB
Petugas mengukur panjang amplitudo letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) dari data rekam seismograf di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Banten, Kamis (27/12/2018). PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menaikan status GAK dari WASPADA ke level SIAGA sejak Kamis (27/12) karena frekwensi letusan meningkat dengan amplitudo rata-rata 25 milimeter diiringi dentuman cukup keras. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Suara dentuman yang sempat viral di Indonesia. Foto: Seismograf, alat perekam gempa (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

3. Suara meraung-raung di Pantura: Pesawat Antonov

Memang bukan suara dentuman tapi suara misterius meraung-raung ini sempat membingungkan juga. Suara meraung-raung ini didengar warga di wilayah Pantura, Jawa. Kemungkinan penyebab suara itu terkuak yakni dari pesawat Antonov An-12BP yang melintas.

"Itu pesawatnya terbangnya rendah, sesuai flight plan menuju ketinggian 25.000 kaki. Nah, terus saat itu dia itu masih menuju 25.000 kaki, karena dini hari jadi suaranya terdengar," kata Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Harry Sirait kepada detikcom, Minggu (16/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat Antonov An-12BP memiliki 4 baling-baling sehingga mengeluarkan suara yang terbilang keras. Pesawat itu terbang dari Jakarta (CGK) menuju Melbourne, Australia. Pesawat milik maskapai Ukraine Air Alliance itu juga sudah mengantongi izin untuk terbang di wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

4. Dentuman keras di Tulungagung: Aktivitas seismik

Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) menyebut dentuman keras di Tulungagung, Jawa Timur terjadi akibat beragam fenomena. Akan tetapi, kemungkinan besar dentuman itu akibat aktivitas seismologi.

"Itu bisa berbagai macam kemungkinan. Tapi kecenderungannya ini adalah aktivitas seismologi. Cenderungnya ke arah sana. Jadi kecil kemungkinannya aktivitas weather (cuaca) tapi besar kemungkinannya seismologi," ucap Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Edukasi Publik LAPAN Unggul Satrio kepada detikcom, Senin (25/11/2019).

Aktivitas seismologi yang dimaksud itu bisa berbagai macam. Menurut Unggul, dentuman itu bisa terjadi karena aktivitas vulkanologi, tanah jatuh di dalam rongga bumi atau patahan yang tidak menyebabkan gempa.

(ask/fay)