Dentuman misterius terdengar lagi di Indonesia. Namun, fenomena alam ini juga terjadi di negara lain dan pernah diteliti ilmuwan.
Dalam penelusuran detikINET, Selasa (22/9/2020) salah satu publikasi tentang dentuman misterius pernah ditampilkan di Seismological Society of America (SSA). Ilmuwan yang membuat tulisannya adalah David P Hill.
Dia adalah ilmuwan emiritus pada US Geological Survey (USGS). Dia menulis dengan judul What is That Mysterious Booming Sound? yang dipublikasikan Oktober 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tulisannya diawali dari kejadian dentuman misterius yang didengar penduduk North Carolina pada Januari 2011. Hill mengatakan fenomena alam ini sudah terjadi dan dirasakan di seluruh dunia sejak ratusan tahun lalu. Hill menghimpun riset para ilmuwan di seluruh dunia dari abad ke-19.
Inilah sejumlah penyebab dentuman misterius yang pernah diteliti ilmuwan:
1. Suara gempa bumi
Gempa Neapolitan tahun 1857 dilaporkan menimbulkan dentuman bergemuruh. Beberapa gempa di Inggris tahun 1880-1916 juga menimbulkan bunyi seperti suara meriam dari kejauhan. Gempa San Fransisco tahun 1906 juga menimbulkan dentuman.
Gempa di Fairbanks, Alaska 1947 juga tercatat ada dentuman misterius pada gempa pertama (P-wave). USGS pernah meneliti tahun 1976, hasilnya gempa bumi lemah (< 2,8M) dan dangkal bisa menimbulkan suara 40-70Hz yang terdengar kuping manusia.
2. Aktivitas vulkanik
Masih terkait gempa bumi dan suara dentuman misterius adalah, gempa vulkanik. Daerah dengan gunung api punya kemungkinan mendengar dentuman misterius dari aktivitas vulkanik. Aktivitas vulkanik yang menyebabkan semburan batu juga mengakibatkan dentuman misterius seperti teramati pada gunung berapi Kilauea, Hawaii, 1979.
3. Gelombang badai dan tsunami
Saat tsunami Aceh 2004, 3 ilmuwan yang datang ke lokasi bencana yaitu George Plafker, Lloyd Cluff, dan Stuart Nishenko mendapatkan data kalau warga setempat mendengar dentuman misterius dari arah laut mengiringi fase tsunami. Dentuman juga muncul saat gempa dan tsunami yang diiringi dengan badai petir di Sanriku, Jepang tahun 1896.
4. Ledakan gas metana di bawah laut
Masih terkait dengan tsunami, beberapa ilmuwan berteori dentuman misterius ini adalah ledakan gas metana di dasar laut yang dipicu gempa dan tsunami. Hidrat metana ada di kedalaman 500 sampai ribuan meter di bawah permukaan laut.
5. Gumuk pasir dihantam angin
Sejumlah penelitian menyebutkan kalau gumuk pasir yang diterpa angin dalam kondisi kelembaban rendah, tumpukan pasir yang tinggi dan curam, bisa menimbulkan suara dentuman yang disebut 'booming sands' (Sholtz et al. 1997; Lindsay et al. 1996).
6. Sonic boom dari meteor
Meteor yang memasuki atmosfer bumi bisa menimbulkan sonic boom. Intensitas suaranya bervariasi bergantung waktu yang dibutuhkan dari gelombang suara untuk sampai ke bumi dari atmosfer.
Kesimpulannya, menurut Hill untuk saat ini tidak ada penyebab tunggal dari dentuman misterius. Kemungkinan utamanya bisa badai petir, ombak besar menghantam pantai (tsunami), badai di tengah laut, ledakan metana di laut lepas, meteor dan angin menghantam gumuk pasir.
Sedangkan untuk dentuman misterius di Indonesia, tampaknya sudah ada jawabannya. TNI AU mengatakan itu adalah ledakan TNT yang dinyalakan di Halim Perdanakusumah untuk penyambutan prajurit baru Paskhas.
"TNT itu kan nitrogen hanya suara saja, tidak ada efek penghancuran, bukan latihan, itu hanya tradisi saja. Hari Minggu 20 September sama mungkin tadi pagi jam 5 pagi tadi itu," kata Kadispen TNI AU Marsma Fajar Adriyanto saat dihubungi detikcom, Senin (21/9) malam.
Kegiatan militer tampaknya juga bisa jadi sumber dentuman misterius. Seperti pernah menghebohkan Kota Bengaluru, India pada Mei 2020 yang menurut Kementerian Pertahanan India ternyata diakibatkan uji coba terbang jet tempur dengan kecepatan supersonik yang menghasilkan sonic boom.
(fay/afr)