Mau Pandemi Cepat Usai, Jangan Suka Sebar Informasi Hoax!
Hide Ads

Mau Pandemi Cepat Usai, Jangan Suka Sebar Informasi Hoax!

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 15 Jan 2021 10:35 WIB
Ilustrasi hoax or not
Ilustrasi pesan hoaks seputar COVID-19. Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah/detikcom
Jakarta -

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung setahun dan masih dibutuhkan peranan masyarakat untuk menuntaskan ini. Berikut caranya dari segi psikologis.

Psikolog klinis dan forensik Kasandra Putranto menjelaskan bahwa pergeseran sebenarnya memang selalu terjadi.

"Sebenarnya dengan atau tanpa pandemi telah terjadi pergeseran, artinya sudah ada perubahan baik dari ekonomi, IT, teknologi dan dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang. Jadi memang ada perubahan perilaku ya," ujarnya dalam acara 'Gojek Transport Outlook 2021: Makin Aman dengan GoRide dan GoCar', Kamis (14/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dari sisi psikologi, dengan adanya pandemi, perubahan ini lebih banyak terpicu. Ini dikarenakan transformasi dunia membuat masyarakat lebih membutuhkan hal-hal yang bisa memberikan jaminan dan rasa aman.

"Dari penelitian terhadap kejadian pandemi, ada tiga hal yang harus diperhatikan," ucap Kasandra.

ADVERTISEMENT

1. Memutus rantai penyebaran (3M)

Ia mengatakan diperlukan kreativitas dan dorongan individu untuk berupaya menghentikan penyebaran SARS-CoV-2 atau virus corona.

"Sudah ada perkembangan dan inovasi yang dilakukan oleh Gojek dan secara keseluruhan. Tapi saya juga tahu kalau mitra Gojek punya ide individual yang tujuannya pun sama, memutus rantai penyebaran," tutur Kasandra.


2. Rantai kehidupan manusia tidak terputus

"Kita harus memastikan komunitas kita, masyarakat kita tetap bisa tersambung rantai kehidupannya dengan kepastian ekonomi. Masyarakat Indonesia itu sangat kreatif dengan tetap berusaha dan selalu menjalankan protokol kesehatan, ini menjadi tanggung jawab kita bersama," sarannya.

Namun ia cukup optimistis melihat kepedulian masyarakat yang terlihat. Salah satunya dengan pemberian tip yang berdasarkan data juga ternyata mengalami kenaikan.

3. Menjaga diri dari hoax

"Kelihatannya remeh tapi penting, kita harus mempertahankan diri dari hoax dan fitnah. Ketika mobilitas turun, karena ada yang work from home, tapi di rumah justru lebih banyak menonton media sosial yang memberikan informasi kurang tepat," katanya.

Sebagai psikolog klinis, Kasandra mengimbau masyarakat untuk tidak menyerap begitu saja dan bertanggung jawab terhadap berita yang diterima atau disebarkan. Apalagi bila berita tersebut menimbulkan kecemasan yang mana berperan dalam penurunan imunitas. Padahal kita ketahui, ketika imunitas turun, kesempatan untuk terpapar virus atau patogen menjadi lebih tinggi.

"Apabila ingin menyelesaikan masalah pandemi, kita tahu sendiri dari Maret 2020 menjalani yang disebut PSBB ketat, PSBB transisi dan lainnya, pada dasarnya ini tiga hal yang harus dilakukan," tegasnya.




(ask/fay)