5 Fitur Canggih Kapal Baruna Jaya IV Pencari Black Box SJ182
Hide Ads

5 Fitur Canggih Kapal Baruna Jaya IV Pencari Black Box SJ182

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 11 Jan 2021 17:37 WIB
Kapal Baruna Jaya IV
5 Fitur Canggih Kapal Baruna Jaya IV Pencari Black Box SJ182. Foto: dok. BPPT
Jakarta -

Kapal Baruna Jaya IV yang disiagakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 dilengkapi dengan berbagai fitur canggih.

Baruna Jaya IV sejatinya adalah kapal untuk kegiatan riset batimetri atau pemetaan permukaan laut. Selain itu, kapal ini juga biasa dimanfaatkan untuk kegiatan survei lainnya.

Namun karena fitur canggihnya, kapal ini kerap diandalkan untuk proses pencarian saat terjadi kecelakaan atau bencana. Dirangkum detikINET dari berbagai sumber, setidaknya ada 5 fitur canggih kapal Baruna Jaya IV yang sangat diandalkan dalam proses evakuasi dan pencarian black box Sriwijaya Air SJ182.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Multibeam Echosounder (MBES)

Teknologi Multibeam Echosounder (MBES) berfungsi memetakan permukaan di dasar perairan dan mendeteksi bangkai kapal atau pesawat yang terpendam di dasar laut. Pemancar sonar pada Baruna Jaya IV mampu mendeteksi bentuk atau objek di permukaan laut hingga mencapai kedalaman 2.500 meter.

Sinyal sonar dapat dikirim dengan mengandalkan gelombang suara bawah air. Sinyal pantulan sonar akan diterima kembali oleh pusat kontrol di kapal untuk mengukur jarak, lalu mengkonversinya menjadi objek visual.

ADVERTISEMENT

2. Ping Locator

Ping locator gunanya mengirimkan sinyal sonar kepada black box. Jika diterima, sinyal tersebut akan dikirimkan balik lengkap dengan informasi keberadaan black box.

Alat ini beroperasi di bawah laut, dan biasanya alat ditempelkan pada sebuah robot tanpa awak yang dikendalikan secara nirkabel dari kapal. Alat ini juga juga punya kemampuan luar biasa karena dibekali pemancar sonar yang sanggup menjangkau hingga kedalaman enam ribu meter lebih.

3. Side Scan Sonar

Side scan sonar adalah sistem peralatan survei kelautan yang menggunakan teknologi akustik. Peralatan ini digunakan untuk memetakan dasar laut yang juga dapat digunakan untuk mempelajari kehidupan di dasar laut.

Teknologi ini mampu membuat liputan perekaman dasar laut dari kedua sisi lintasan survei. Dalam kondisi laut yang tenang dan haluan kapal yang lurus, sonogram dapat memberikan gambar yang sangat tajam dan rinci seperti layaknya sebuah foto.

4. Transponder

Transmitter responder atau transponder merupakan perangkat otomatis yang menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu. Transponder kapal Baruna Jaya IV dikerahkan untuk mencari sinyal black box.

5. Remotely Operated Vehicle

Remotely Operated Vehicle (ROV) atau alat bawah air yang bisa dikendalikan dengan remote control. Alat tersebut dikendalikan untuk mencapai benda-benda bawah laut yang tak terjangkau penyelam.

Ini bukan pertama kalinya kapal Baruna Jaya dikerahkan menjadi bagian tim pencarian. Berdasarkan rekam jejaknya, berikut ini sejumlah pencarian dalam kecelakaan yang pernah ditangani kapal Baruna Jaya:

  • KM Gurita di Sabang (1996)
  • Boeing 737 Adam Air 574 di Sulawesi Tenggara (2007)
  • Kapal feri Bahuga Jaya di Selat Sunda (2012)
  • AirAsia QZ8501 (2014)
  • Lion Air JT610 (2018).



(rns/rns)