Jangan Terlewat, Malam Ini Ada Hujan Meteor Geminid
Hide Ads

Jangan Terlewat, Malam Ini Ada Hujan Meteor Geminid

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 13 Des 2020 16:44 WIB
This photo taken late December 14, 2018 with a long time exposure shows a meteor streaking through the night sky over Myanmar during the Geminid meteor shower seen from Wundwin township near Mandalay city. (Photo by Ye Aung THU / AFP)
Jangan Terlewat, Malam Ini Ada Hujan Meteor Geminid. Foto: Ye Aung THU / AFP
Jakarta -

Bagi kalian pemburu fenomena alam, maka jangan lewatkan malam ini, Minggu (13/12/2020) dengan sia-sia. Sebab, langit malam akan menjadi indah dengan kehadiran hujan meteor Geminid.

Hujan meteor geminid adalah hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya batuan tersebut berada di konstelasi Gemini. Nah, hujan meteor Geminid puncaknya terjadi pada 13-14 Desember 2020.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengungkapkan hujan meteor Geminid dapat disaksikan sejak pukul 20.00 WIB pada malam di tanggal 13 Desember hingga pukul 05.00 WIB keesokan harinya di tanggal 14 Desember 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]

Setidaknya pada puncak hujan meteor Geminid ini intensitas meteor yang jatuh berkisar 86 sampai 107 meteor per jamnya untuk wilayah Indonesia dan ketinggian titik radian ketika kulmunasi bervariasi mulai 45 derajat, tepatnya di Pulau Rote, hingga 65 derajat, di Pulau Weh.

Tak hanya di Indonesia, hujan meteor Geminid juga dapat disaksikan di seluruh dunia. Hal yang istimewa tidak hanya itu, Badan Antarika Amerika Serikat (NASA) seperti dikutip dari VOA news, diperkirakan hujan meteor ini dihiasi sampai sebanyak 150 meteor per jamnya atau setara dua meteor per menit.

Hujan meteor juga terjadi selama fase bulan baru, yang berarti malam tanpa bulan, sehingga lebih mudah untuk melihat meteor saat melewati langit.

"Seiring waktu, intensitas hujan meteor Geminid meningkat. Bahwa50 tahun lalu, Geminid memiliki 15 atau 16 meteor per jam. Sekarang, per jamnya meningkat hampir 10 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir," jelas Bill Coke, Kepala Kantor Lingkungan Meteorid NASA.

Pengamatan terhadap hujan meteor geminid ini akan berlangsung sukses, apabila wilayah tempat yang kalian tinggali terbebas dari awan mendung hingga tak ada polusi cahaya yang diakibatkan lampu penerangan, seperti yang di kota-kota.

Adapun peristiwa alam ini hanya satu dari fenomena alam yang berlangsung pada awal Desember 2020. Setelah, hujan meteor Geminid, Lapan mengatakan, akan ada ketampakan terakhir bulan sabit tua pada 14 Desember. Di hari yang sama terjadi Gerhana Matahari Total di Amerika Selatan, besoknya terhadu ketampakan pertama bulan sabit muda.




(agt/afr)