Ledakan Besar Terjadi di Matahari, Bisa Ganggu GPS dan Satelit
Hide Ads

Ledakan Besar Terjadi di Matahari, Bisa Ganggu GPS dan Satelit

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 12 Des 2020 07:43 WIB
Solar Dynamics Observatory milik NASA baru saja merekam solar flare atau suar Matahari, yaitu ledakan terbesar yang terjadi di bintang tersebut sejak tahun 2017. Kini dengan terjadinya solar flare itu, ada kemungkinan Matahari bakal sangat aktif kembali.
Suar Matahari. Foto: 20detik
Jakarta -

Pada 29 November silam, suar Matahari kategori M terpantau muncul di permukaan Sang Surya, merupakan ledakan besar di Matahari yang terkuat dalam 3 tahun terakhir. Hal ini adalah pertanda bahwa Matahari mulai terbangun atau aktif dan bisa memberikan berbagai macam dampak bagi Planet Bumi, baik yang buruk maupun dampak baik.

Suar Matahari atau solar flare terdiri dari beberapa kategori dari yang terkecil A, kemudian B, C, M dan X adalah yang paling besar. Suar Matahari yang baru muncul tersebut diperkirakan oleh ilmuwan, akan diikuti oleh aktivitas selanjutnya yang sejenis seiring aktifnya Matahari.

Badai Matahari pun kemungkinan akan terjadi di mana Matahari melancarkan energi sangat besar dalam bentuk suar Matahari ini. Periode Matahari aktif dan melancarkan radiasi ini menurut NASA akan terjadi sampai sekitar tahun 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suar atau semburan Matahari kebanyakan terjadi di wilayah aktif sekitar Bintik matahari. Sinar X dan radiasi ultraviolet yang dikeluarkan oleh semburan matahari dapat mempengaruhi ionosfer Bumi dan mengganggu komunikasi radio dan satelit.

Menurut ilmuwan, materi yang dilepaskan suar Matahari itu kontak dengan medan magnet Bumi dan bisa menimbulkan masalah. Bahkan pernah ada kasus pembangkit listrik padam pada tahun 1989 akibat fenomena ini.

ADVERTISEMENT

"Pada saat itu, warga di kota Montreal dan Quebec mengalami mati listrik," kata Bill Murtagh, ilmuwan cuaca di National Oceanic and Atmospheric Association.

"Badai geomagnetis bisa menimbulkan kerusakan serius pada sistem transmisi voltase tinggi, membuat kekacauan. Contohnya, di tahun 1980-an, kota Quebec mengalami mati listrik selama 9 jam," sebut Mora Scott, juru bicara lembaga cuaca Kanada mengenai dampak suar Matahari.

Halaman selanjutnya: GPS bisa terganggu...

Dampak suar matahari

Pada tahun 1859, pernah pula terjadi badai Matahari yang disebut sebagai paling kuat. Salah satu akibatnya adalah rusaknya sistem telegrap di seluruh Eropa dan Amerika Utara dengan kerugian sangat besar pada ketika itu.

Perangkat GPS juga bisa terdampak dalam soal akurasi, demikian pula ada gangguan di satelit. Namun demikian, fenomena suar Matahari juga dapat menciptakan pemandangan indah.

Ketika partikel Matahari tiba di Bumi dan menubruk atmosfer, terciptalah badai geomagnetis dan membuat langit bersinar dalam wujud aurora borealis. Suar Matahari kali ini disebut akan menciptakan pemandangan itu sampai wilayah Amerika Serikat, di Iowa, Pennsylvania dan Oregon.

Hal serupa juga terjadi di Australia sebagai dampak suar Matahari. "Aurora mungkin bisa diamati di Tasmania dan di garis pantai Victoria," sebut Space Weather Service (SWS).

Mereka juga telah mengeluarkan peringatan terkait aktivitas Matahari yang meningkat. "Kebanyakan aspek dari cuaca di antariksa berdampak pada kita dalam skala tertentu. Semakin masyarakat kita menjadi tergantung pada teknologi dan memanfaatkan angkasa semakin kita terdampak olehnya," kata mereka mengenai kehadiran suar Matahari yang kuat.

Halaman 2 dari 2
(fyk/fay)