Pada 29 November silam, suar Matahari kategori M terpantau muncul di permukaan Sang Surya, merupakan ledakan besar di Matahari yang terkuat dalam 3 tahun terakhir. Hal ini adalah pertanda bahwa Matahari mulai terbangun atau aktif dan bisa memberikan berbagai macam dampak bagi Planet Bumi, baik yang buruk maupun dampak baik.
Suar Matahari atau solar flare terdiri dari beberapa kategori dari yang terkecil A, kemudian B, C, M dan X adalah yang paling besar. Suar Matahari yang baru muncul tersebut diperkirakan oleh ilmuwan, akan diikuti oleh aktivitas selanjutnya yang sejenis seiring aktifnya Matahari.
Badai Matahari pun kemungkinan akan terjadi di mana Matahari melancarkan energi sangat besar dalam bentuk suar Matahari ini. Periode Matahari aktif dan melancarkan radiasi ini menurut NASA akan terjadi sampai sekitar tahun 2025.
Suar atau semburan Matahari kebanyakan terjadi di wilayah aktif sekitar Bintik matahari. Sinar X dan radiasi ultraviolet yang dikeluarkan oleh semburan matahari dapat mempengaruhi ionosfer Bumi dan mengganggu komunikasi radio dan satelit.
Menurut ilmuwan, materi yang dilepaskan suar Matahari itu kontak dengan medan magnet Bumi dan bisa menimbulkan masalah. Bahkan pernah ada kasus pembangkit listrik padam pada tahun 1989 akibat fenomena ini.
"Pada saat itu, warga di kota Montreal dan Quebec mengalami mati listrik," kata Bill Murtagh, ilmuwan cuaca di National Oceanic and Atmospheric Association.
"Badai geomagnetis bisa menimbulkan kerusakan serius pada sistem transmisi voltase tinggi, membuat kekacauan. Contohnya, di tahun 1980-an, kota Quebec mengalami mati listrik selama 9 jam," sebut Mora Scott, juru bicara lembaga cuaca Kanada mengenai dampak suar Matahari.
Baca juga: Langka! Foto Detail Permukaan Matahari |
Halaman selanjutnya: GPS bisa terganggu...