Bill Gates dan istrinya, Melinda, melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation giat mendukung pengembangan vaksin Corona, baik dengan dana maupun berbagai pernyataannya. Pertanyaan pun mengemuka, kenapa harus Bill Gates yang berperan besar dan tak henti membahas Corona? Padahal dia bukan dokter melainkan pakar teknologi.
Menurut data Forbes, yayasan Bill Gates telah berkomitmen USD 350 juta untuk mendanai pembuatan vaksin maupun obat Corona, sekaligus distribusinya. Terbaru, mereka menambahkan USD 70 juta untuk membantu menyebarkan vaksin Corona murah di negara miskin atau berkembang.
Yayasan itu sudah lama berkiprah di bidang vaksin sehingga Bill Gates yakin akan pengalamannya yang segudang, demikian juga sumber dana besar. "Kami tahu bagaimana bekerja dengan pemerintah, bagaimana dengan perusahaan farmasi. Kami harus memainkan peran kunci di sini," kata Gates beberapa waktu silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang pendiri Microsoft sudah berkomunikasi dengan para pemimpin dunia soal komitmen vaksin, termasuk dengan kanselir Jerman Angela Merkel dan presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Di Amerika Serikat, dia bermitra itens dengan Dr Anthony S Fauci, pakar penyakit menular ternama.
Walau latar belakangnya bukan dokter atau kesehatan, beberapa pihak menilai wajar Bill Gates banyak berkiprah dalam pengembangan vaksin Corona. "Beberapa orang memang akan bertanya, kenapa harus dia," kata Dr Ariel Pablos Mendez, mantan direktur WHO.
"(Karena) dia punya kekuatan sebagai seorang bintang, dia punya sumber daya dan dia perhatian. Ada banyak orang yang melakukan sesuatu, akan tetapi tidak dalam skala seperti Gates," paparnya.
Gates pun sering jadi sasaran teori konspirasi, dari tudingan bahwa dia dalan pandemi Corona sampai akan memasang microchip bersamaan dengan diberikannya vaksin Corona. Tapi tampaknya ia tak terlalu peduli dan jalan terus.
Dikutip detikINET dari New York Times, Gates dan timnya waspada pada awal tahun ini ketika kabar menyebar bahwa pandemi Corona muncul di Wuhan dan mengancam dunia. Tanggal 14 Februari, dia dan para pimpinan yayasannya mendiskusikan kemungkinan ancaman global ini dan merencanakan respons. "Kita berada pada kode merah," kata Bill Gates saat itu.