Maradona meninggal dunia, membuat dunia sepakbola berduka. Banyak yang bilang ia adalah salah satu pemain terbaik sepanjang masa, dengan dribbling luar biasa serta keganasannya di depan gawang lawan. Apa sih rahasia kehebatan seorang Maradona dari sisi sains?
Salah satu gol ikonik Maradona dicetaknya sewaktu melawan Inggris di Piala Dunia 1986. Ia meliuk-liuk melewati lima pemain dan kiper Inggris, Peter Shilton, sebelum menceploskan bola ke gawang.
Kemampuan semacam itu salah satunya berkat postur tubuhnya yang pendek, 1,65 meter. Tidak seperti olahraga lain seperti basket, pemain pendek di sepakbola justru menjadi salah satu keuntungan. Banyak pemain pendek yang hebat di sepakbola, selain Maradona misalnya ada Lionel Messi atau Xavi Hernandez.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Stasinos Stavrianeas, profesor sains olahraga di Willamette University, pemain berpostur pendek cenderung lebih cepat, sehingga merupakan manfaat besar bagi pemain tengah atau striker. Mereka bisa mengubah arah jauh lebih cekatan dari pemain lebih tinggi dan punya kontrol lebih baik.
"Itulah yang membuat mereka menjadi lebih sukar dihadapi oleh para bek dan itu pula yang membuat mereka merupakan ancaman besar," kata Stasinos yang dikutip detikINET dari The Atlantic saat dilihat Kamis (26/11/2020).
Maradona mirip seperti Messi yang tingginya 1,7 meter. "Seperti Maradona, Messi merangsek di celah antara defender yang hanya sedikit pemain lain bisa melakukannya. Pusat gravitasinya yang rendah membuatnya bisa melakukan gerakan sangat ngebut dan menjadi salah satu pembawa bola paling cepat di planet ini," tulis Wall Street Journal tentang Messi yang juga berduka mendalam karena Maradona meninggal dunia.
Di sisi lain, ada studi yang menunjukkan pula bahwa pemain berpostur pendek cenderung lebih sedikit diperingatkan wasit daripada pemain lebih tinggi. Alasannya mungkin karena pemain tinggi dihubungkan dengan agresi.
Namun demikian, penelitian berdasarkan data dari University in Budapest menunjukkan bahwa tim sepakbola dengan rata-rata pemain berpostur lebih tinggi cenderung bermain lebih baik dibandingkan tim yang kebanyakan pemainnya pendek.
Hal itu bisa dijelaskan bahwa meskipun postur pendek berguna saat serangan ofensif, postur tinggi lebih menguntungkan di posisi defensif, misalnya kiper atau bek yang harus menghalau serangan lawan.
Kembali ke Maradona, bagaimanapun bakat dan skill-nya memang luar biasa sehingga prestasinya tentu bukan hanya karena sang legenda berpostur pendek. Ia juga bermental juara dan berkarisma sehingga begitu banyak yang memujanya. Maradona meninggal dunia pun jadi kabar heboh di seantero dunia. Selamat jalan, maestro...
(fyk/fay)