Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi pemanasan global. Cara terbaru penyelamatan Bumi yang ekstrem baru saja ditemukan para ilmuwan, yakni meredupkan Matahari untuk mengatasi Bumi yang makin panas.
Dalam makalah ilmiah yang dipublikasikan di Environmental Research Letters, para peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan dari University of Cape Town membahas kemungkinan menggunakan partikel yang ditembakkan ke atmosfer untuk mengurangi intensitas sinar Matahari untuk sedikit meredakan pemanasan global.
"Menembakkan partikel reflektif ke atmosfer Bumi pada akhirnya dapat mencegah Bumi dari kekeringan yang menghancurkan sebagai akibat dari perubahan iklim yang sedang berlangsung," kata mereka seperti dikutip dari BGR, Kamis (26/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, ini bukan candaan melainkan proyek sungguhan yang sangat ambisius. Ide menembakkan jenis partikel tertentu ke atmosfer untuk mengurangi sejumlah persentase sinar Matahari yang mencapai permukaan Bumi mungkin terdengar konyol. Tetapi jika berbicara tentang mencegah kerusakan di seluruh dunia, manusia harus terbuka dengan segala kemungkinan temuan baru, bahkan untuk ide terliar sekalipun.
Para peneliti yang menulis makalah ini memperkirakan bahwa dengan menggunakan model dari Stratospheric Aerosol Geoengineering Large Ensemble Project, kita berpotensi bisa mengurangi kemungkinan kekeringan 'Day Zero' atau Hari Nol, istilah untuk hari hipotesis ketika dunia kehabisan cukup air bersih untuk kebutuhan makhluk hidup sebesar 90%.
Jika memang ide ini berfungsi sebagaimana mestinya, tentunya akan sangat mengesankan. Tapi, pastinya akan ada masalah lainnya yang muncul. Memerangi bencana seperti kekeringan tingkat planet tidak akan benar-benar menyelesaikan masalah pemanasan global.
Hal ini berpotensi mengurangi salah satu gejala pemanasan global, tetapi sebenarnya tidak akan memulihkan kerusakan yang sudah terjadi. Faktanya, kondisi ini juga bisa memperburuk keadaan dengan cara yang mungkin belum kita sadari sepenuhnya.
Rintangan besar lainnya antara kemanusiaan dan geoengineering global adalah kenyataan bahwa untuk membuat keputusan seperti itu, semua orang harus ikut serta. Satu negara tidak bisa begitu saja memutuskan untuk meredupkan Matahari untuk semua penduduk di Bumi, tanpa memastikan bahwa semua negara setuju dengan keputusan tersebut.
Tentu saja, hal itu kemungkinan akan memunculkan ketegangan yang serius di antara banyak negara dan bahkan ada potensi konflik militer muncul ketika dua pihak menolak untuk mengalah.
Bukan tidak mungkin, upaya penyelamatan planet ini dari kekeringan dan pemanasan global pada akhirnya dapat memicu bencana lain yang bisa membuat Bumi kacau. Bagaimanapun, ide tersebut sejauh ini baru dituangkan di atas kertas, belum ada rencana untuk benar-benar mewujudkannya. Setidaknya belum dalam waktu dekat.
(rns/fay)